“Saya tidak ingin ada titipan dari pihak manapun, apalagi hanya karena alasan keluarga atau tim sukses. Kita butuh orang-orang yang profesional dan kompeten, karena mereka akan menjadi konsultan bagi koperasi dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan,” tegas Kang DS.
Setelah perekrutan tenaga pendamping Koperasi Merah Putih ini selesai, ia meminta Dinas Koperasi untuk “mendidiknya” terlebih dahulu di Ikopin, salah satu kampus manajemen koperasi terbaik di Indonesia.
Dengan adanya tenaga pendamping yang profesional, diharapkan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Bandung dapat beroperasi secara sehat dan mampu menggerakkan perekonomian di desa masing-masing.
“Jika koperasinya maju dan sehat, catat saya mungkin akan akan memberikan penyertaan modal. Kami pemerintah daerah kan punya program pinjaman modal bergulir. Tapi akan dilihat dulu, koperasinya sehat enggak,” jelasnya. (**)