TERASJABAR.ID – Paguyuban Masyarakat Bandung Timur (PMBT) tetap konsen untuk mendorong dan memperjuangkan wacana terbentuknya Kabupaten Bandung (KBT) yang ingin pisah dari induknya Kabupaten Bandung.
Meski hingga saat ini belum juga diparipurnakan di DPRD Kabupaten Bandung, apalagi di DPRD Jabar, sejak dulu para tokoh dan pegiat KBT, termasuk PMBT, 15 kecamatan di wilayah timur masuk KBT dengan ibu kota Rancaekek atau Tegalluar (Bojongsoang).
Demikian dikatakan Ketua PMBT, Atep Somantri menanggapi banyak pihak yang mempertanyakan progres KBT yang menilainya hanya sebatas “dongeng” dan jadi komoditas politik.
Didampingi Sekretaris PMBT, Asep Juarsa, Atep mengatakan, meski KBT masih jauh di daftar Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) di Jabar tertinggal 10 kabupaten, PMBT akan terus bergerak.
“Kepada para tokoh masyarakat dan pegiat KBT di Bandung Timur mari duduk bersama untuk mendorong kembali terbentuknya KBT. Beda pendapat sah-sah dan insya Allah PMBT akan tetap konsen,” kata Atep, Senin (15/9/2025).
Sejak dulu, menurut Atep, para tokoh dan pegiat KBT mendorong 15 kecamatan di Bandung timur masuk KBT. Ke-15 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, Nagreg, Cikancung, Majalaya, Solokanjeruk, Ibun, Paseh, Pacet, Kertasari, Ciparay, Cileunyi, Cilengkrang, Bojongsoang dan Kecamatan Cimenyan.
Ke-15 kecamatan yang masuk wacana KBT ini, ibu kotanya Rancaekek atau Tegalluar (Bojongsoang).
Hal senada dikatakan Sekretaris PMBT, Asep Juarsa yang mengatakan PMBT tetap akan konsen mendorong terbentuknya KBT.
“Wacana KBT, PMBT telah melakukan langkah. Salah satunya menggelar musdes di 110 desa di wilayah Bandung Timur. Termasuk tim Unpad 2024 telah turun tangan melakukan kajian,” ujar Asep.
“Meski versi pegiat KBT dan tim Unpad KBT layak terbentuk, sekarang tinggal langkah eksekutif dan legislatif di Kabupaten Bandung sejauhmana. Apakah wacana KBT segera diparipurnakan,” tandas Atep dan Asep.