Hingga kini, setidaknya beberapa pasien lain telah melapor ke polisi dengan tuduhan serupa, mengindikasikan bahwa kasus ini bukanlah insiden tunggal. Pihak kepolisian Garut membenarkan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan tersebut.
“Kami telah menerima beberapa aduan dan sedang memeriksa bukti, termasuk rekaman CCTV. Pelaku akan diproses sesuai hukum,” ujar seorang perwakilan Polres Garut, meski belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut.
Pihak klinik tempat dokter tersebut praktik juga dikabarkan telah menangguhkan yang bersangkutan sembari menunggu hasil investigasi. Namun, hal ini tidak meredam kemarahan publik yang menuntut pertanggungjawaban lebih besar, termasuk evaluasi terhadap pengawasan tenaga medis di fasilitas kesehatan.
- Tertarik Jadi PPPK Paruh Waktu? Begini Skema Gaji dan Jam Kerjanya
- Apa Itu PPPK Paruh Waktu? Begini Cara Kerjanya dan Siapa yang Bisa Diangkat
- Kapan Pengusulan PPPK Paruh Waktu Dimulai? Ini Penjelasan Resmi KemenPANRB
- Lowongan Kerja Gudang + Packing di Bandung, Terbuka untuk Fresh Graduate
- Cilor Mozarella Viral, Camilan Murah Meriah yang Lagi Ramai di TikTok
Kasus ini menambah daftar panjang kekhawatiran masyarakat terhadap pelanggaran etika di dunia medis, terutama dalam profesi yang menangani pasien rentan seperti dokter kandungan.
Warganet ramai menyerukan pentingnya pengawasan ketat, pelatihan etika profesi, hingga pemasangan CCTV dengan akses terbatas untuk melindungi pasien tanpa melanggar privasi.
Sementara itu, nama Muhammad Syafril Firdaus menjadi sorotan dan trending di mesin pencari pada 15 April 2025, seiring banyaknya pembahasan di X dan platform lain. Publik kini menanti perkembangan lebih lanjut dari penegak hukum untuk memastikan keadilan bagi para korban.