“Emas masih menarik, tapi membeli sekarang kurang tepat karena kenaikan terbatas. Lebih baik membeli obligasi pemerintah ketika yield naik,” tuturnya.
Terkait diversifikasi portofolio investasi, Hans mengingatkan tetap harus ada dana tunai (cash), surat utang (obligasi) dan saham.
“Harus ada cash 50 persen, lalu obligasi 30 sampai 40 persen, dan saham 10 sampai 20 persen,” ujarnya.
Perang Tarif
Harga emas dunia yang terus naik saat ini mengindikasikan ekonomi global sedang tidak dalam keadaan yang baik.
Hal itu seiring adanya perang tarif utamanya antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang membuat dunia berisiko menghadapi resesi.