Rencana pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Jabar diterpa isu miring soal penetapan Ketua Penyelenggara, Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC), yang dianggap tak demokratis. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar bidang Kajian Strategis H. Yomanius Untung, S.Pd., M.M., merasa heran dengan pemberitaan yang sempat beredar, pasca-Rapat Pleno.
“Penetapan dilakukan setelah forum Rapat Pleno menyatakan persetujuan atas tiga nama yang diusulkan, yaitu Ketua Penyelenggara H. Yod Mintaraga, Ketua SC H. Yomanius Untung dan Ketua OC Deden Nasihin,” kata H. Untung, saat dihubungi media, Minggu (28/9).
Sebelumnya, usai Rapat Pleno pada Jumat (26/9) petang, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar bidang Bencana dan Sosial H. Kusnadi, mengatakan, Rapat Pleno dinilai tak demokratis, karena ketiga nama ditunjuk langsung oleh Ketua DPD. Pernyataan ini pun kemudian dikutip sejumlah media.
Sejatinya, Rapat Pleno menetapkan dua agenda, yaitu Penyelenggara HUT ke-61 Partai Golkar dan Penyelenggara Musda Partai Golkar Jabar. Ketua HUT jatuh pada Daniel Muttaqien, yang juga Ketua Harian DPD Partai Golkar Jabar.
Sedangkan untuk Panitia Musda, berdasarkan kewenangan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jabar, H. Ace mengusulkan tiga nama yang kemudian disampaikan ke floor atau forum Rapat Pleno. Saat itu, Wakil Ketua Golkar bidang Kaderisasi Deden Hidayat menanyakan mengapa Plt Ketua Partai Golkar Kab. Sukabumi Deden Nasihin yang ditunjuk sebagai Ketua OC. Tanggapan pun datang dari H. Sukim Nur Arif yang merasa pernah membaca di AD/ART, bahwa yang menjadi Ketua Penyelenggara, SC dan OC Musda seharusnya Wakil Ketua 1 (Organisasi), Wakil Ketua 2 (Kaderisasi) dan Wakil Ketua 3 (Pemenangan Pemilu).
Ace Hasan yang juga Gubernur Lemhannas pun menjawab dengan lugas, bahwa Deden Nasihin diusulkan karena yang bersangkutan adalah Wakil Ketua DPD Partai Golkar bidang Penggalangan Khusus, bukan semata Plt. Ketua Partai Golkar Kab. Sukabumi. Sementara itu, tak ada ketentuan di AD/ART ataupun aturan soal Musda, yang menyebut Panitia Musda mesti Wakil Ketua 1, 2 dan 3.
“Karena tak ada pertanyaan atau interupsi lain, Pa Ace menanyakan ke floor, apakah pengusulan ketiga nama untuk Panitia Musda disetujui atau tidak, dan dijawab serentak ‘setuju’. Diketuklah palu bahwa Pa Yod, saya dan Pa Deden sebagai Ketua Penyelenggara, Ketua SC dan Ketua OC Musda Partai Golkar Jabar,” jelas Untung yang juga Ketua Komisi V DPRD Jabar.
Sesudah diketuk palu, muncul lagi pertanyaan dari H. Kusnadi, mengapa dua kader SOKSI –Yod Mintaraga dan Yomanius Untung– yang jadi pimpinan Musda, padahal banyak kader dari lintas organisasi lain. Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar M.Q. Iswara yang bertindak selaku moderator menjawab dengan bijak, bahwasanya penetapan sudah dilakukan dan disetujui forum, namun masukan H. Kusnadi amat berarti, sehingga ketika pembentukan panitia keseluruhan, seluruh potensi Hasta Karya agar masuk di kepanitiaan.
Menurut H. Untung, kemungkinan besar H. Kusnadi salah persepsi, bahwa H. Ace menunjuk tiga nama atas kewenangannya sebagai Ketua Partai Golkar Jabar. “Padahal Pa Ace menyebut ‘kewenangan saya’ itu adalah kewenangan untuk mengusulkan nama. Dan itu sudah ditanyakan ke floor dan ada tanggapan pula yang kemudian dijawab lugas dan tuntas. Jadi saya rasa ini salah persepsi semata,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan DPD Partai Golkar Jabar masih menyusun kepanitiaan lengkap penyelenggaraan Musda. Pun jadwal kapan dan di mana Musda akan digelar, belum diketahui, karena menunggu keputusan DPP Partai Golkar.*