Pelayanan Air Minum
Wakil Menteri PU, Diana Kusuma Astuti menambahkan, pemerintah pusat berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur air minum di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Bandung.
Sebab, menurut Diana, saat ini pelayanan air minum di Indonesia masih terbatas. Berdasarkan data Kementerian PU, pelayanan air bersih baru mencapai 45 persen, sedangkan untuk perpipaan baru mencapai 20 persen.
Proyek SPAM IKK Ciparay ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pihak swasta dalam proyek penyediaan air bersih bagi masyarakat ini.
“Saya sangat senang dan apresiasi upaya Pemkab Bandung dan PDAM Tirta Raharja yang berhasil melakukan kerjasama B to B. Ini bisa menjadi contoh bagi yang lain. Tidak semua pembangunan harus pake APBN dan APBD,” tandas Diana.
Ia juga menitip pesan kepada PDAM Tirta Raharja agar memperhatikan tarif air yang akan dikenakan kepada masyarakat. Diana mewanti-wanti jangan sampai tarif yang ditetapkan memberatkan masyarakat Kabupaten Bandung.
“Memang memindahkan air itu ada cost besar. Tapi tolong untuk masalah tarif, dihitung betul. Monggo lah, yang penting tarifnya terjangkau oleh masyarakat. Kalau terjangkau kan masyarakat mau ambil air ini,” tegas Wamen PU.***