Setelah Sambung Macan masuk daerah Banaran. Ketemu gapura perbatasan wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur. Saya masuk daerah
Mantingan, Kabupaten Ngawi.
Di ruas jalan ini beberapa kali saya disalip rombongan peturing bermotor. Suaranya meraung memekakkan telinga. Dari suaranya saya menduga itu motor RX King.
Di daerah Mantingan ini ada Pondok Pesantren Gontor Putri. Tersebar beberapa bangunan. Setelah itu masuk alas alias hutan jati. Pagi-pagi mengayuh di hutan yang sepi memberi sensasi tersendiri.
Di daerah Sidolaju, Widodaren, saya melihat banyak sekali binatang melata di jalan. Tampak seperti ulat bulu atau ulat kaki seribu. Mungkin dari pohon kapuk yang terdapat di kiri kanan jalan.
Sekitar jam 10.30 saya masuk kota Ngawi. Terlihat sepi. Kantor dan sekolah pada tutup. Setelah sejenak mikir ada apa gerangan, baru saya nyadar ternyata hari ini tanggal merah. Libur hari raya Waisak.
Saya periksa googlemap dimana Alun-alun berada. Tujuan saya sebenarnya masjid besar. Biasanya tidak jauh dari Alun-alun. Benar saja, persis di samping Alun-alun ada Masjid Agung Nasional Baiturohman.
Masih cukup waktu sebelum Zhuhur, saya melipir ke warung nasi yang ada di samping kanan masjid. Dari sekian menu yang ditawarkan, saya memilih rawon. Ini kesempatan untuk kulineran masakan Jawa.
Sayangnya saya lupa bilang nasinya dipisah. Alhasil saat disajikan rawon campur dengan nasi dalam satu mangkok. Rawonnya enak. Potongan dagingnya cukup besar dan lumayan banyak. Seimbanglah dengan harganya Rp 20.000.