Saat duduk dan ikut takbiran perasaan saya campur aduk. Baru kali ini saya Shalat Ied tidak bersama kedua anak laki-laki saya: Indiana dan Naratama. Hati saya sempat kecut memikirkan mereka Shalat Ied dengan siapa, seolah mereka masih anak kecil saja.
Tapi sejurus saya tersadar, mereka kini sudah besar-besar. Dan kelak bisa jadi mereka akan meninggalkan rumah. Lagi pula, saat merencanakan touring ini saya sudah menperhitungkan, saya akan berlebaran di perjalanan.
Sekitar pukul 06.20 Shalat Ied dilaksanakan. Dan sekitar pukul 07.00 khutbah selesai. Setelah itu ada sesi salam-salaman. Tidak ada seorang jamaah pun yang saya kenal.
Kembali ke rumah, perasaan saya makin kosong. Tidak ada ketupat, opor ayam, dan sambal goreng kesukaan saya. Apalagi saya sendirian karena sang pemilik rumah Pak Heru sudah berangkat ke Bogor.
Saya rayakan lebaran Idul Adha hari ini dengan memasak mie instant. Karena sendirian di rumah, saya bisa setel televisi, nonton Iwan Fals keras-keras. Bisa nyanyi dan jingkrakan sambil bertelanjang dada.
Yang cukup menghibur saya adalah videocall dari istri dan anak-anak dari rumah. Mengucapkan selamat berlebaran sendirian. Mereka rupanya baru selesai Shalat Ied. Oh ya ada perbedaan waktu satu jam antara Ende dengan Bandung.
Selepas itu saya isi waktu dengan membersihkan sepeda. Sebenarnya sepeda perlu diservis, operan giginya sudah tidak mulus lagi. Tapi saya tidak menemukan bengkel sepeda di Ende. Adanya bengkel motor.