Sebelum start, saya lebih duu memakai kaca mata hitam. Ini mengatasi masalah air mata yang mengucur seperti kemarin. Dengan kacamata sepeda, maka air mata yang keluar tidak sebanyak kemarin.
Masuk jalan Sutisna Sanjaya saya tinggal lurus saja akan tiba di Banjar, kota yang menjadi tujuan saya hari ini. Jarak Tasikmalaya – Banjar sebenarnya pendek saja. Sekitar 40-an kilometer. Saya sengaja memilih rute pendek ini supaya bisa lebih nyantai, sekaligus menyesuaikan jarak etape berikutnya.
Di Jalan Sutisna Sanjaya ini saya melewati lokasi start Tour de Pangandaran (TdP) tahun 2018. Inilah rute panjang pertama yang saya ikuti. Jaraknya 106 kilometer. Start pagi hari finish di Pangandaran pas Maghrib.
Waktu itu saya baru main sepeda. Masih culun. Saya belum mengerti cara memindahkan gigi. Sepeda wimcycle yang saya miliki itu masih speed 7, alias masih standar. Alhamdulillah saya bisa mengikuti even itu dengan lancar.
Di Jalan Sutisna Sanjaya ini juga ada toko sepeda Rodalink. Toko yang punya jaringan nasional ini punya komunitas bikepacker, di mana saya juga jadi anggotanya. Saya mampir sebentar dan bertemu Om Fadil, salah satu mekanik Rodalink.
Yang menarik perhatian saya di jalanan Tasikmalaya ini adalah banyak sekali pedagang bubur ayam. Dalam jarak beberapa puluh meter saja ada pedagang bubur ayam. Pabalatak.