“Dengan momentum ini, kita memiliki peluang besar untuk mendorong lahirnya generasi inovatif dan kreatif yang mampu menjadi motor penggerak industri nasional,” ujarnya.
Ia menambahkan, industri kreatif yang banyak digerakkan oleh generasi muda, harus terus dimaksimalkan potensinya.
“Generasi saat ini memiliki kepedulian kuat terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya unit usaha kreatif yang mengusung konsep sustainable design,” lanjutnya.
Pada MBDW 2025 yang mengangkat tema “Movement & Mobility”, BPIFK menyelenggarakan dua workshop kreatif yang terbuka untuk pelaku IKM, mahasiswa Institut Design Bali (IDB), serta masyarakat umum. Dua sesi lokakarya tersebut adalah “Workshop Making Ecoprint” dan “Workshop Design Thinking Fundamentals”.
Kepala BPIFK Dickie Sulistya Aprilyanto menyampaikan, teknik ecoprinting steam yang diperkenalkan dalam workshop memanfaatkan pigmen alami dari daun dan bunga untuk menghasilkan motif organik yang ramah lingkungan.
“Peserta kami ajak memahami pemilihan jenis daun, karakter kain, proses mordanting, penyusunan motif hingga teknik pengukusan yang tepat agar menghasilkan pola yang alami, estetis, dan tahan lama. Ini mencerminkan komitmen BPIFK terhadap praktik produksi yang berkelanjutan,” terangnya.
Dickie mengemukakan, BPIFK ingin menumbuhkan karya generasi muda yang tidak hanya unggul secara estetika, tetapi juga relevan dengan kebutuhan pasar dan mendukung prinsip keberlanjutan industri.
Sementara itu, workshop “Design Thinking Fundamentals” membekali peserta dengan pendekatan kreatif human-centered design melalui tahapan empathize, define, ideate, prototype, dan test. Pendekatan ini dirancang agar peserta mampu menghasilkan solusi inovatif yang berakar pada kebutuhan manusia dan konteks sosial.
“Kami berharap workshop ini dapat meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kemampuan berwirausaha peserta, terutama mahasiswa dan pelaku IKM. Harapannya, semakin banyak lahir wirausaha baru di bidang fesyen dan kriya yang mengusung nilai keberlanjutan dan mampu memperkuat ekosistem industri kreatif di Bali,” ujarnya.***
















