TERASJABAR.ID – Pengembangan Ekowisata Konservasi membutuhkan dukungan dari pengembangan kawasan penyangga TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai) sebagai destinasi ekowisata berbasis edukasi dan partisipasi masyarakat.
Selain rehabilitasi lahan kritis, pengembangan agroforestry melalui kolaborasi dalam menyusun kawasan agroforestry terpadu berbasis komunitas, dengan komoditas unggulan seperti kopi, porang, jagung, dan padi gogo.
Hal itu disampaikan Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, saat ‘ngamen’ ke Menteri Kehutanan RI di Jakarta, Senin 3 Juni 2025.
“Diusulkan kepada Kementerian Kehutanan agar memperjuangkan kebijakan insentif-disinsentif berbasis ekologi, sebagai bentuk keadilan fiskal bagi daerah konservasi seperti Kabupaten Kuningan,“ katanya.
Beberapa bentuk skema yang diusulkan sambung Bupati, antara lain Transfer Anggaran Berbasis Ekologi (TAEk), pemberian insentif fiskal berdasarkan kinerja pelestarian lingkungan dan tutupan hutan.