TERASJABAR.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkuat keselamatan perlintasan sebidang sebagai bagian dari kesiapan Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Upaya ini dilakukan untuk mendukung mobilitas masyarakat yang aman, tertib, dan lancar seiring meningkatnya intensitas perjalanan kereta api serta aktivitas lalu lintas di berbagai wilayah selama libur akhir tahun.
Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba menyampaikan bahwa perlintasan sebidang merupakan salah satu titik krusial dalam sistem keselamatan transportasi.
Oleh karena itu, KAI secara konsisten melakukan penataan, penutupan perlintasan berisiko, serta peningkatan pengamanan pada titik-titik prioritas melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait.
“Perlintasan sebidang adalah ruang berbagi antara perjalanan kereta api dan pengguna jalan. Keselamatan di titik ini akan terjaga optimal ketika infrastruktur yang memadai berjalan seiring dengan disiplin dan kewaspadaan masyarakat,” ujar Anne dalam siaran pers KAI.
Sepanjang Januari hingga November 2025, KAI telah menutup sebanyak 193 perlintasan sebidang, baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan KAI untuk mengurangi potensi risiko serta menciptakan lingkungan perjalanan yang lebih aman bagi penumpang kereta api maupun pengguna jalan.
Data KAI menunjukkan bahwa jumlah perlintasan sebidang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2024, tercatat sebanyak 3.896 perlintasan sebidang yang terdiri dari 2.803 perlintasan terdaftar dan 1.093 perlintasan tidak terdaftar. Dari jumlah tersebut, 1.832 perlintasan telah dijaga, sementara 971 perlintasan belum dijaga.
Memasuki 2025, jumlah perlintasan sebidang menurun menjadi 3.703 titik, dengan rincian 2.776 perlintasan terdaftar dan 927 perlintasan tidak terdaftar.

















