“Perlakuan” (bisa disebut juga “kelakuan”) Pimpinan UGM sekarang ini rupanya juga dialami oleh Panitia Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80′ yang memang didalamnya berisi Soft-Launching Buku “Jokowi’s White Paper” di UC / University Club, Senin 18 Agustus 2025 pukul 14.00-16.00 yang meskipun coba diganggu dengan sabotase Pemadaman Listrik dan AC tepat disaat Pembacaan Doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT, namun Acara tetap berlangsung sukses hingga selesai dan bahkan menjadi vital karena (kebodohan) ulah intimidatif yang gagal itu. Soft-Launching buku setebal 700 (tujuh ratus) halaman karya RRT / Roy-Rismon-Tifa malah Viral dan bak mendapat “Promosi Gratis” dari UGM.
Segenap Tokoh Nasional tetap hadir membersamai dan bahkan memberikan sambutan positif di acara tersebut, mulai dari Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto, Refly Harun, Said Didu, Dr Muh Taufik, Agus Yunanto FDI dsb, bahkan ada juga “penyusup” yang memaksa hadir meski tak diundang, bahkan sempat minta waktu bicara ditengah acara, namun mereka tidak mampu melakukan apa-apa setelah panitia menolak memberi panggung mereka yang mau sekedar numpang PanSos saja. Panitia bahkan sempat menggeser (baca: mengusir) seorang yang sering disebut sebagai “Pakar Abal-abal berinitial JS” dimana seenaknya dia langsung duduk dikursi barisan terdepan yang jelas mengganggu Lensa Kamerawan yang sudah sedari awal menempati posisi tersebut, sungguh tidak sopan si Pakar Abal-abal itu alias kampungan sikapnya, Terwelu.
Namun yang sekarang viral disebut Wagu (sekaligus Terwelu) adalah 2 (dua) Tayangan YouTube terbaru dan disebut produksi resmi dari Kampus Biru yang dulu sangat merakyat dan bonafide, dimana masing-masing berjudul “Pernyataan Rektor UGM terkait Ijazah Joko Widodo” yang bisa diakses melalui link YouTube youtu.be/RDwSqzthBAY berdurasi 3-menit 40-detik dan Sebuah tayangan yang maksudnya mau bergaya Talkshow PodCast namun sangat katrok berjudul “UGM menjawab Ijazah Joko Widodo” di link YouTube youtu.be/8H-uNHKL4 berdurasi dengan durasi total 33-menit 41-detik. Ironisnya, meski dibuat oleh Institusi resmi bernama UGM, namun Mostly (untuk sopan tidak mengatakannya sebagai “semua”) komentar dibawanya sangat menyayangkan kualitas konten tayangan tersebut, bahkan tidak sedikit yang mencela sampai mencaci maki pembuatnya.
Sebagai Lulusan ASLI S-1 dan S-2 dari UGM, alias tidak hanys sekedar “Alumni” , karena definisi “Alumni” dalam Pasal 9 AD-ART Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada) sudah diubah semenjak tahun 2014-2015 menjadi cukup sekedar pernah terdaftar / masuk UGM, tanpa perlu harus Lulus, definisi yang cukup aneh bila dilihat tahun berapa perubahan AD-ART tersebut untuk mengikuti seseorang yang (mungkin) tidak lulus UGM namun ingin juga disebut sebagai “Alumni” dalam AD-ART Kagama yang sudah diubah tersebut. Jadi sekalilagi selaku Lulusan asli UGM dalam dua strata pendidikan didalamnya, bukan sekedar “menaikkan kelas” ambil S2 di UGM dari aaal S1 kampus lainnya, saya sangat concern dengan penayangan dua Video dalam YouTube diatas.