Uka Suska mengatakan tebar benih ikan di kolam retensi, situ dan DAS itu untuk meningkatkan daya tarik wisata memancing.
“Namun ikan yang ditanam masih berukuran kecil, sehingga membutuhkan waktu pemeliharaan hingga tumbuh besar dan kemudian bisa dipancing,” katanya.
Lebih lanjut Kepala Dispakan mengatakan, jika ke depan ribuan benih ikan sudah berkembangbiak dan terus dikembangkan oleh kelompok pembudidaya ikan, bisa menjadi tambahan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani (ikan) untuk dikonsumsi masyarakat.
“Hasil budidaya ikan ini bisa dipasarkan untuk pemenuhan kebutuhan protein dalam program strategis nasional Makan Bergizi Gratis atau MBG. Produksi ikan ini pula dalam proses pemasarannya bisa berkolaborasi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” katanya.
Ia menjelaskan, jika budidaya ikan ini sudah berkembang pesat di lingkungan masyarakat, maka secara otomatis dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Yang jelas melalui penebaran benih ikan ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat,” harapnya.
Dikatakannya, dengan mengembangkan industri perikanan penebaran benih ikan dapat membantu meningkatkan produksi ikan dan mendukung industri perikanan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor.
“Penyebaran benih ikan ini juga mengembalikan populasi ikan yang terancam. Penyebaran benih ikan dapat membantu mengembalikan populasi ikan yang terancam punah akibat overfishing, polusi, atau kerusakan habitat,” jelasnya.***