TERASJABAR.ID – Makanan pedas banyak digemari karena mampu menambah selera makan sekaligus mempercepat metabolisme.
Namun, bagi sebagian orang dengan perut sensitif, konsumsi makanan pedas dapat memicu gangguan pencernaan seperti sakit perut atau diare.
Hal ini terutama disebabkan oleh capsaicin, senyawa yang memberi rasa pedas pada makanan.
Capsaicin dapat mengiritasi saluran pencernaan dan dianggap tubuh sebagai ancaman, sehingga sistem pencernaan mempercepat proses pengeluaran, yang berujung pada diare.
Untuk mengatasi diare akibat makanan pedas, beberapa langkah sederhana bisa dilakukan.
BACA JUGA: Waspada! Bahan Kimia Berbahaya Ini Tersembunyi dalam Produk Rumah Tangga
Pertama, perbanyak minum air putih agar tubuh tidak dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit.
Selain itu, konsumsi makanan berkuah, seperti sup ayam atau sapi, juga membantu mengganti cairan tubuh.
Langkah kedua adalah mengikuti pola diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast), yaitu makanan rendah serat yang lembut untuk saluran pencernaan, sehingga dapat membantu memadatkan feses.
Ketiga, obat diare yang dijual bebas, misalnya yang mengandung attapulgite, bisa digunakan untuk menyerap racun atau bakteri serta mengurangi aktivitas usus yang berlebihan.
Untuk mencegah diare di masa depan, kurangi jumlah cabai atau sambal dalam masakan, campur makanan pedas dengan makanan manis, atau minum susu setelah makan pedas untuk menetralkan capsaicin.
Bagi yang intoleran laktosa, sebaiknya hindari susu karena dapat memperburuk kondisi pencernaan.
Jika diare berlangsung lama atau disertai gejala serius, seperti darah dalam feses, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Dengan langkah pencegahan dan penanganan yang tepat, efek samping makanan pedas dapat diminimalkan tanpa mengurangi kenikmatan rasa pedas.-***
















