TERASJABAR.ID – Sementara Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menjadi sorotan akibat serangkaian tragedi kecelakaan pendakian yang menimpa wisatawan asing, sebuah kisah inspiratif kini menjadi viral di media sosial. Seorang anak perempuan berusia sekitar 10 tahun dari luar negeri dilaporkan mendaki Gunung Rinjani via rute Senaru dengan didampingi satu guide dan tiga porter, sementara orang tuanya memilih menunggu dan menginap di hotel.
- Latar Belakang Tragedi di Gunung Rinjani
Belakangan ini, Gunung Rinjani menjadi saksi beberapa insiden mematikan dan serius yang melibatkan pendaki asing. Pada Juni 2025, Juliana Marins, pendaki asal Brasil, tewas akibat jatuh dari tebing setinggi 600 meter. Diikuti oleh seorang pendaki asal Swiss yang mengalami patah kaki parah pada Juli 2025, dan terbaru, Sarah Tamar van Hulten dari Belanda dilaporkan terjatuh pada 17 Juli 2025, memicu operasi evakuasi helikopter. Kondisi cuaca buruk dan medan terjal terus menjadi faktor utama di balik kecelakaan-kecelakaan ini. - Kisah Berani Anak Perempuan Misterius
Di tengah situasi yang penuh risiko tersebut, muncul cerita tentang seorang anak perempuan asing yang berani menaklukkan Gunung Rinjani. Anak ini, yang identitasnya belum diketahui, diperkirakan berusia sekitar 10 tahun. Ia didampingi oleh satu guide profesional dan tiga porter untuk memastikan keamanannya selama pendakian via rute Senaru. Uniknya, orang tuanya memilih untuk tidak ikut mendaki dan malah menginap di hotel sambil menunggu anak mereka menyelesaikan petualangan. Foto atau video yang menunjukkan anak ini bersama tim pendukungnya kini menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. - Keberanian yang Menginspirasi
Meskipun waktu pasti pendakian anak perempuan ini belum diketahui, keberaniannya patut diacungi jempol. Padahal, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia 10 tahun tidak mendaki gunung ini karena tantangan medannya yang ekstrem, termasuk lereng curam dan risiko altitude sickness. Namun, dengan persiapan matang—seperti menyewa satu guide dan tiga porter—anak ini menunjukkan semangat luar biasa, bahkan di tengah gelombang tragedi yang baru saja terjadi