TERASJABAR.ID – Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, menilai Inter tampil dominan meski harus menelan kekalahan 4-3 dari Juventus di Derby d’Italia, Sabtu malam.
Namun, ia terlihat kesal ketika konferensi pers pasca-pertandingan membahas kembali soal “trauma” final Liga Champions.
Inter sebenarnya bermain impresif melawan Juventus, tetapi harus pulang dengan tangan kosong setelah Vasilije Adzic, pemain muda Bianconeri berusia 19 tahun, mencetak gol kemenangan di menit ke-91.
Dalam laga tersebut, Hakan Calhanoglu sempat mencetak dua gol untuk menyamakan keadaan usai Inter tertinggal dari gol Lloyd Kelly dan Kenan Yildiz.
Marcus Thuram lalu membawa Nerazzurri berbalik unggul 3-2, sebelum disamakan oleh adiknya, Khéphren Thuram, menjadi 3-3.
BACA JUGA: Derby Panas, Juventus dan Inter Hujani Laga dengan 7 Gol
Gol penentu kemenangan akhirnya lahir di masa tambahan waktu lewat sepakan Adzic.
“Sejak awal kami menguasai pertandingan. Tim datang untuk bermain dan menunjukkan kualitasnya, hanya saja ada momen-momen tertentu yang seharusnya bisa kami kelola lebih baik,” ujar Chivu, seperti ditulis Football Italia pada Minggu, 14 September 2025.
Ia menambahkan, Inter kehilangan fokus dalam manajemen permainan.
Menurutnya, dengan sedikit pragmatisme dan pertahanan yang lebih solid, tim seharusnya bisa membawa pulang hasil yang lebih baik.
Ketika ditanya soal kekalahan telak 5-0 dari PSG di final Liga Champions 31 Mei lalu, Chivu menegaskan bahwa pembahasan soal final Liga Champions sudah cukup karena pertandingan itu telah berlalu lima bulan silam.
Ia menekankan bahwa masalah yang dimaksud bukan soal final tersebut, melainkan kebiasaan dalam permainan yang terkadang harus lebih efisien.
“Para pemain bekerja keras setiap hari, saya bangga dengan semangat yang mereka tunjukkan. Inter belum pernah bermain seperti ini di Turin dalam 20 tahun terakhir. Sayangnya, hasilnya tidak berpihak, tapi gairah tetap terjaga,” tegasnya.-***