Baksos ini menandai perkenalan satuan baru di Kuningan dan menjadi momentum kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan TNI.

​Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar mengapresiasi dan menyambut hangat Letkol Era, menafsirkan namanya sebagai “masa keemasan,” yang diharapkan membawa nuansa positif bagi Kuningan.

Kemitraan ini dalam mewujudkan visi Kuningan Melesat (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh). Kehadiran Yonif TP 839/SA dinilai akan memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai aspek pembangunan, mulai dari keamanan, ketahanan pangan, hingga infrastruktur.

​”Kita sudah surplus (pangan), kita targetkan ada kenaikan 20 – 30%,” jelas Bupati. “Insyaallah dengan kehadiran Yonif Satria Abyakta ini akan memperkuat optimisme kita produksi tanaman pangan akan semakin meningkat,” ujar Dian.

​Terkait kerja sama perbaikan infrastruktur jalan, bupati mengumumkan rencana “kick off” perbaikan 117 ruas jalan minggu depan, yang diharapkan dapat mengatasi sekitar 200 km jalan rusak di Kuningan.

Komandan Batalyon Letkol Inf Era Borhan Wiantoro disela baksos menjelaskan, Yonif TP memiliki kompi khusus untuk mendukung masyarakat di bidang pertanian, peternakan, layanan medis, dan rekayasa sipil. Hal ini sejalan dengan doktrin operasional TNI yang berfokus pada layanan sosial dan pengembangan teritorial, memperkuat “kemanunggalan” antara TNI dan rakyat.

​Letkol Era juga memuji kondisi infrastruktur di Kuningan. “Dengan modal yang sudah sangat bagus seperti ini, kami sangat berharap untuk ikut andil ke depannya nanti kegiatan apapun di desa, di kecamatan maupun di kabupaten.” Ujarnya.

​Sementara itu, Baksos ini mencakup pembagian paket sembako, pengobatan gratis, dan khitanan massal. Ribuan paket sembako disalurkan kepada warga sekitar, dan layanan kesehatan gratis diberikan untuk membantu masyarakat kurang mampu.

Diharapkan kehadiran Yonif TP 839/SA akan semakin mempercepat akselerasi pembangunan dan memperkuat Kuningan sebagai kabupaten tangguh dan maju.

​Giat baksos dihadiri Wakil Bupati Tuti Andriani, Forkopimda, PJ Sekda Wahyu Hidayah serta pejabat pemerintah lainnya.***

Sosialisasi program MBG dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai asupan gizi yang tepat bagi tubuh.

Sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini bertempat di LKPN Kabupaten Karawang, Telagasari dengan dihadiri lebih dari 300 peserta dari berbagai lapisan masyarakat.

Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh anggota Komisi IX DPR RI Cellica Nurrachadiana yang menegaskan pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG)  sebagai salah satu langkah nyata dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045.

“Program makan bergizi gratis bukan hanya tentang menambah asupan gizi bagi anak sekolah, ibu hamil, dan bayi. Lebih jauh, ini juga soal membangun sumber daya manusia Indonesia yang sehat, unggul, dan kuat. Selain itu, program ini juga membuka banyak peluang kerja, mulai dari dapur umum, penyedia bahan pokok, hingga sektor pendukung lainnya,” ujar Cellica.

Dalam kesempatan tersebut, Cellica juga menekankan bahwa kehadiran Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi langkah strategis untuk memperkuat koordinasi dan integrasi program gizi, baik di tingkat nasional maupun daerah.

“Masyarakat harus ikut menjadi pengawas sekaligus penggerak agar program MBG ini berjalan berkesinambungan dan membawa manfaat jangka panjang,” tambahnya.

Acara sosialisasi ini diharapkan tidak hanya menjadi forum edukasi, tetapi juga ruang diskusi bagi masyarakat Karawang dalam merumuskan langkah konkret mendukung perbaikan gizi nasional.

“Mari kita jadikan sosialisasi ini sebagai pijakan untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaya saing,” tutup Cellica.

Selain Cellica, hadir pula Ande Citra Setiawan, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN), serta Frida Rismauli Sinaga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, yang memberikan paparan mengenai pentingnya peran masyarakat dalam mengawal keberlanjutan program ini.

Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju ***

Tercatat ada sekitar 2.025 peserta terlibat dalam kegiatan tersebut, diantaranya 500 orang yang khusus mengibarkan bendera raksasa, sebelum kirab menempuh rute sejauh 2,3 kilometer menuju Nusa Pakel.

Habib Luthfi bin Yahya bertindak sebagai inspektur upacara dan menyampaikan amanat yang membakar semangat nasionalisme dan mengingatkan peserta bahwa kirab ini adalah momentum untuk menghidupkan kembali jiwa perjuangan para pahlawan.

“Dalam lagu Indonesia Raya, kita selalu menyanyikan kata ‘Aku’, bukan ‘Kami’. Ini berarti setiap individu memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan bangsa agar tidak mudah dipecah belah,” ujar Habib Luthfi.

Bahkan Habib Luthfi bin yahya juga mengingatkan pentingnya menjaga warisan kebangsaan yang telah diperjuangkan para ulama dan pejuang terdahulu.

“Tentunya kita harus menjaga Indonesia berarti menjaga amanah para pendiri bangsa dan tanggung jawab kita semua,” ujarnya.

Kedatangan Habib Luthfi bin Yahya ke Situ Panjalu dijaga ketat Personil Kepolisian dan TNI dilibatkan dalam pengamanan kegiatan Kirab Kebangsaan Merah Putih.

Kompol Sujana, S.Pd. mengatakan pengamanan ini bertujuan untuk mengamankan lokasi dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang mengusung tema “Bersama Membangun Bangsa”.

Ribuan massa datang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk TNI, Polri, pelajar, santri, dan perangkat desa, berarak dari Lapangan Garahang menuju Nusa Pakel di Situ Lengkong Panjalu.

Berkat pengamanan yang solid, seluruh kegiatan berjalan dengan tertib, aman, dan kondusif hingga selesai pada pukul 14.45 WIB.***

Tema tersebut sebagai aksi anti Bully sekaligus meningkatkan kesadaran pelajar dalam memahami bahaya perundungan.

Bupati mengapresiasi para siswa yang meluangkan waktunya untuk berlatih.
“Semangat ini akan menghasilkan sesuatu yang baik. Tetap jaga dan tunjukkan prestasi dalam bidang apapun. Jadilah siswa yang berprestasi dan jaga nama baik sekolah,” pesannya.

Koordinator Dihadatul Aisyah, paskibra SMPN 1 Lebakwangi kelas 9, mengaku sudah berlatih selama tiga tahun bersama timnya. Awalnya banyak anggota yang belum bisa, namun berkat latihan intensif akhirnya bisa kompak.

“Kami sering mengikuti lomba di berbagai event, saat ini tengah giat berlatih untuk mengikuti lomba di Indramayu 20 September 2025,” ujarnya.

Ia juga menilai tema Stop Bully sangat relevan untuk disosialisasikan di kalangan pelajar. “Perundungan itu berdampak besar, terlebih bagi usia seumuran kita yang pikirannya masih labil. Baik fisik, ejekan, hinaan, semuanya bisa membuat down. Jadi, jangan sampai melakukan perundungan. Hal itu tindakan yang tidak baik,” tegasnya.

Latihan paskibra, lanjut Dihadatul, bukan hanya soal baris-berbaris, tetapi membentuk karakter disiplin. “Dulu ada yang manja atau suka main terus, sekarang jadi lebih disiplin. Pesan saya tetap semangat dan berkembang, jangan salah pergaulan. Manfaatkan waktu untuk hal produktif, dan jangan takut mencoba hal baru,” ujarnya.***

Salah satu panorama indah dan membanggakan itu adalah Jembatan Gantung Situ Gunung.

Berdasarkan hasil survei, jembatan gantung di Sukabumi tersebut merupakan jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara.

Luar biasa…..Keren ! Jembatan ini memiliki panjang 535 meter, lebar 1,8 meter, dan tinggi lebih dari 100 meter.

Jembatan Gantung Situ Gunung merupakan salah satu atraksi utama di kawasan wisata Lembah Purba, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Jembatan ini menghubungkan akses jalan menuju air terjun dan lembah yang memiliki aneka ragam tanaman jaman purba.

Menurut sumber tempo.co & jadesta, Jembatan Gantung Situ Gunung dibangun 8 tahun silam atau tepatnya pada pertengahan tahun 2017.

Pembangunan jembatan gantung tersebut melibatkan warga lokal dan tenaga ahli atau ahli bidang konstruksi dari Bandung. Sementara itu, proses pembangunannya dikerjakan secara manual dan tidak menggunakan alat berat.

Bagi mereka yang penasaran dan ingin “uji nyali” seraya menikmati keseruan melintas di atas jembatan gantung Situ Gunung, datang saja ke Sukabumi.

Mereka yang datang dan melintas di jembatan gantung ini, akan dipandu oleh petugas. Tentu saja kapasitas pengunjung yang ingin melintas sangat dibatasi.***

Pada kesempatan itu, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar selaku pemateri menekankan, pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan.

Ia mengajak mahasiswa baru untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui inovasi, kreativitas, serta sikap kritis yang konstruktif.

“Mahasiswa adalah harapan bangsa. Saya berharap seluruh mahasiswa UBHI dapat mengembangkan potensi diri, menjaga integritas, dan ikut membangun Kuningan melalui karya nyata,” ujar Bupati.

Kegiatan PKKMB UBHI 2025/2026 ini diikuti 944 mahasiswa baru dari berbagai program studi. Selain menghadirkan Bupati Kuningan sebagai pemateri, kegiatan ini juga diisi dengan pengenalan visi-misi kampus, sosialisasi program akademik, dan pembekalan karakter untuk membentuk mahasiswa yang berdaya saing tinggi.

Rektor UBHI Dr.H. Abdul Rohim, S.Kp, MH., dalam kata sambutannya, mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran Bupati. “Selain menjadi motivasi bagi mahasiswa baru untuk terus bersemangat menuntut ilmu juga memberi kontribusi positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Bupati Dian berpesan, agar mahasiswa dapat menjalani perkuliahan dengan sebaik mungkin. Jauhi pergaulan bebas, miras, narkotika dan hindari judi online. Akhirnya diharapkan melalui PKKMB ini, mampu memberikan bekal awal yang kuat bagi mahasiswa baru, sehingga mereka siap menghadapi tantangan perkuliahan sekaligus menjadi generasi muda yang unggul dan berkarakter.***

Acara dihadiri pula Wakil Bupati Tuti Andriani, Ketua DPRD, Forkopimda, Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Perwasitan PB ISSI Daryadi Sudar Moro, Sponsor PT Ajaib, BPJS Ketenagakerjaan, Kepala Lapas, Ketua KONI, dan Ketua TP-PKK/DWP Kuningan.

Bupati Dian RY menyambut hangat kehadiran para peserta. “Wilujeng sumping, selamat datang di Kabupaten Kuningan. Semoga para atlet dapat menikmati setiap momen dan kayuhan di bumi Kuningan yang memiliki bentang alam indah dan udara sejuk. Tour de Linggarjati ini bukan hanya olahraga, tapi juga jendela dunia bagi Kuningan,” ujarnya.

Bupati menegaskan, pentingnya menjaga keselamatan mengingat rute cukup menantang, sekaligus berharap sportivitas tetap dijunjung tinggi.

“Atas nama pemerintah daerah, kami menyampaikan terima kasih kepada panitia, sponsor, serta seluruh pihak yang telah mendukung TdL ke-8. Mari kita tunjukkan bahwa masyarakat Kuningan adalah tuan rumah yang ramah dan hangat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia TdL, dr. Yanuar Firdaus Sukardi, mengatakan TdL tahun 2015 ini diikuti 375 atlet, terdiri dari ratusan atlet nasional dan 39 atlet mancanegara yang sudah teregister diantaranya peserta dari Singapura, Malaysia dan Iran. Dengan tagline “Raga Sehat, Alam Terawat, Kuningan Melesat”.

Agenda TdL ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi masih dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke-527 dan ke 79 tahun Perundingan Linggarjati.

“Tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, memperkenalkan potensi pariwisata dan budaya, mendorong ekonomi kreatif, serta membangun semangat sportivitas dan kebersamaan,” jelasnya.

Hadiah bagi para pemenang berbagai kategori/ kelas total sebesar Rp164 juta. Sedangkan bagi peserta fun bike disediakan doorprize menarik.

Yanuar nenyebutkan, penyelenggaraan TdL ke-8 ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan murni dari sponsor, donatur, dan partisipasi masyarakat. “Terima kasih kepada para sponsor khususnya Ajaib Group, Asuransi Cakrawala Proteksi, INDIKA, dan Tesco serta pihak lainnya,” tuturnya.***

Usulan tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang penyelesaian status Non ASN di seluruh Indonesia.

Usulan tersebut sebagai langkah kongkrit yang disampaikan langsung Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar saat menerima aspirasi 25 perwakilan koordinator Forum R2 dan R3 Tenaga Honorer Pemkab Kuningan di Ruang Rapat Linggarjati, didampingi, Pj. Sekda Wahyu Hidayah, serta jajaran Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Kamis 11 September 2025.

“Proses ini adalah wujud perhatian pemerintah terhadap dedikasi para pegawai Non ASN. Saya mengajak semua untuk tetap bersemangat, bekerja profesional, dan memberikan pelayanan terbaik. Mari kita jadikan momentum ini sebagai penguat tekad untuk mewujudkan visi besar Kabupaten Kuningan MELESAT,” tegas Bupati Dian.

Pj. Sekda Wahyu Hidayah disela pertemuan itu menyebutkan, 4.289 pegawai yang diusulkan, sebanyak 81 orang berstatus R2, 3.553 orang R3, dan 655 orang R4. Seluruhnya masih aktif bekerja dan berperan vital dalam pelayanan publik.

Ia menambahkan, penetapan kebutuhan PPPK Paruh Waktu sudah dilakukan Kementerian PANRB dan kini menunggu sinkronisasi data dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Setelah ada penetapan dari BKN, tahapan berikutnya adalah pengisian DRH dan pemberkasan PPPK Paruh Waktu. Kami berharap proses ini bisa segera berjalan agar memberi kepastian kepada seluruh pegawai,” jelas Wahyu.

Suasana pertemuan terasa penuh harapan. Sekretaris Koordinator Forum R2 dan R3, Otong Supriatna, honorer di Kecamatan Ciniru dengan masa kerja 14 tahun, mengaku terharu dengan komitmen Pemkab Kuningan.

“Alhamdulillah, kami bisa bertatap muka dengan Pak Bupati dan mendapat kepastian terkait upaya penuntasan honorer R2 dan R3. Mudah-mudahan bulan depan sudah ada keputusan meski tahap awal paruh waktu dulu,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Aliansi Honorer Kabupaten Kuningan, Iyan Alpian menuturkan, usulan ini menjadi jawaban atas penantian panjang para honorer.

“Kami berterima kasih kepada Pak Bupati atas keberaniannya berupaya mengusulkan pegawai Non ASN untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu,” katanya.

Semoga dari paruh waktu bisa segera meningkat menjadi PPPK penuh waktu. “Kami berharap pengangkatan berikutnya mempertimbangkan masa kerja, bukan lagi tes akademis, dan pemerintah juga memperhatikan kesetaraan kesejahteraan honorer,” harap Iyan Alpian yang telah mengabdi selama 14 tahun di BPKAD.***

Kapolsek membagikan air minum dan roti kepada warga yang tengah mengantri di Mako Polsek Cikoneng. Kamis (11/9/2025)

Tidak hanya itu, Kompol Husen juga memberikan hiburan unik dengan menampilkan keahliannya dalam seni tradisional. Di sela-sela waktu pelayanan, beliau memainkan kesenian wayang golek di hadapan warga. Aksi ini berhasil menghibur dan mencairkan suasana.

Masyarakat yang hadir menyambut baik inisiatif Kapolsek Cikoneng. Mereka terlihat antusias dan berterima kasih atas pelayanan yang diberikan, khususnya upaya untuk menghadirkan suasana yang nyaman dan humanis saat mengurus dokumen.

Kegiatan ini tidak hanya mempercepat proses birokrasi, tetapi juga menunjukkan komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Salah seorang pemohon SKCK Wawan (25) menyambut baik inisiatif dari polisi. “Karena pemberian minuman air dan roti untuk para pemohon SKCK ini, saya rasa baru pertama kali saya lihat, “ucapnya.

“Mudah-mudah kepedulian bagi-bagi air dan roti yang dilakukan Polisi terus dilakukan,” harapnya.***

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat DR. Iendra Sofyan, S.T, M.Si Minggu 7 September 2025.

Dia mengungkapkan, Disparbud Jabar telah berkoordinasi dengan pihak keamanan serta kabupaten/kota untuk memastikan kondusivitas pada setiap titik destinasi pariwisata. Diharapkan para wisatawan tetap nyaman dalam menikmati berbagai daya tarik di Jawa Barat.

“Sehubungan dengan situasi politik nasional yang saat ini tengah berlangsung dan adanya beberapa aksi penyampaian aspirasi di sejumlah wilayah Indonesia, bersama ini kami sampaikan bahwa destinasi pariwisata di Jawa Barat tetap aman dan tidak terdampak langsung oleh kegiatan tersebut,” ucap Kadisparbud Jabar.

“Seluruh objek wisata di Jawa Barat beroperasi seperti biasa dan dapat dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Aktivitas masyarakat serta layanan publik tetap berjalan normal, sehingga para wisatawan dapat menikmati pengalaman berwisata dengan nyaman dan menyenangkan,” tambahnya.

Meski demikian, wisatawan tetap diminta turut terlibat menjaga kondusivitas selama liburan di Jawa Barat. Hal tersebut demi mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi kepentingan bersama.

“Kami mengimbau wisatawan untuk selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan menjaga ketertiban selama berwisata. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota berkomitmen untuk terus memastikan kenyamanan, keamanan, serta kelancaran kegiatan pariwisata di Jawa Barat,” pesan Iendra Sofyan.***