Aktif disejumlah organisasi alah satunya menjadi ketua umum BPP AIPGI (Aosiasi pengusaha garam Indonesia), Ketua Majelis Eknomi Syariah DMI dan sejulah organisasi lain seara terus menerus melakukan pendekatan kepada kaum muda melalui berbaga kegiatan yang diikuti generasi muda.
Dalam setiap pembicaraan, Cucu selalu mengedepankan pandangannya tentang pentingnya karakter, daya saing, dan inovasi dalam dunia wirausaha. Ada tiga karakter Utama yang harus dimiliki para oengusaha muda yakni mental yang kuat untuk menghadapi tantangan, lalu =assion sebagai pendorong Utama dan talenta untuk menciptakan nilai tambah.
Ketiga itulah yang arys dimiliki para pengusaha karena seorang pengusaha harus punya integritas. Di era digitalisasi sekarang, para pengusaha janan ketnggalan. Menurutnya, digitalisasi adalah alat untuk menguasai jaringan yang pada akhirnya menentukan kekuatan usaha.
Dala era digitalisasi, lanjut Cucu, informasi merupakan kuci Utama. “Ketika kita ketinggalan informasi, kita akan ketinggalan tren,” ujarnya. Mka dari itu, pengusaha harus mampu memahami dinamika ini untuk menentukan strategi yang tepat.
JANGAN GENGSI MULAI DARI NOL
Pengusaha muda biasanya gengsinya tinggi. Mereka yang memulai usaha inginnya langsung besar. Padahal menurut Cucu, kalua mau jadi pengusaha syaratnya jangan gengsi memulai dari nol besar.
Mulailah dari yang kecil. Yang paling penting dalam memulai usaha harus memperbanyak jejaring, diskusi, dan kerja sama dengan pihak yang lebih berpengalaman.
Cucu pun berpesan kepada mereka yang ingin memulai usaha agar jangan takut gagal. Untuk menjadi besar, tambah Cucu, mulailah dari hal kecil ebih dulu. “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” kutipan ini mengingatkan bahwa kesuksesan usaha juga harus memberikan dampak positif bagi masyarakat.