TERASJABAR.ID – Cegah keracunan massal, Polres Tasikmalaya hadirkan dokter Forensik untuk melakukan pemeriksaan menu dari Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) untuk menjamin keamanan pangan.
Setiap menu makanan yang akan didistribusikan kepada masyarakat dan pelajar wajib melalui proses security food test ketat di laboratorium forensik.
Langkah ini diterapkan untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak lagi menjadi ancaman kesehatan, melainkan benar-benar menyajikan gizi yang aman.
Kasi Humas Polres Tasikmalaya, Aipda Triana Anggasari SH, membenarkan Polres Tasikmalaya melibatkan dokter forensik untuk melakukan pemeriksaan menu makanan melalui prosedur operasional standar (SOP).
Menurut dia, tujuannya hanya satu yakni mencegah terulangnya insiden keracunan massal.
“Untuk mencegah keracunan massal, kami menerapkan SOP ketat pada setiap menu yang didistribusikan,” ujar Aipda Triana, Rabu (15/10/2025).
Setiap sampel menu dari Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) wajib diperiksa secara harian di laboratorium Polres Tasikmalaya. “Dalam pemeriksaan ini kami tidak main-main dan melibatkan tim dokter forensik dari kepolisian,” ujarnya.
“Dokter forensik melakukan uji secara kimia dan organoleptik untuk mengetahui kandungan berbahaya pada setiap sampel makanan,” ungkapnya.
Jika hasil pengujian menunjukkan makanan dinilai tidak layak atau terdeteksi mengandung bahan beracun, maka makanan tersebut tidak akan didistribusikan kepada penerima manfaat.
Upaya pengamanan pangan ini tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi mencakup seluruh mata rantai produksi.
Pemeriksaan yang dilakukan tim Polres Tasikmalaya mencakup tiga aspek penting yakni pertama Proses Produksi dan Higienitas yang memastikan pengolahan makanan memenuhi standar kesehatan.
Kemudian dari segi pengemasan yang menjamin makanan tidak terkontaminasi selama proses packaging. Serta pada saat Distribusi dengan memastikan makanan sampai ke tangan penerima manfaat dalam kondisi yang aman dan higienis.
“Kami berharap program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan aman, bebas dari kasus keracunan, sekaligus menjamin standar keamanan dan kualitas makanan yang tinggi bagi masyarakat,” harapnya.***