TERASJABAR.ID – Budidaya ayam kampung di skala rumahan bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan, asalkan dikelola dengan tepat.
Banyak peternak ayam kampung pemula yang mengalami kerugian atau boncos karena kurangnya perencanaan dan manajemen.
Berikut ini beberapa tips agar usaha budidaya ayam kampung rumahan tetap untung.
1. Pilih Bibit Berkualitas
Langkah awal yang krusial adalah memilih bibit ayam kampung unggul, seperti ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan). Bibit sehat akan lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki pertumbuhan yang cepat, sehingga menekan biaya perawatan.
2. Siapkan Kandang yang Efisien
Gunakan kandang sistem umbaran semi intensif untuk menekan biaya pakan dan memudahkan perawatan. Pastikan sirkulasi udara baik, pencahayaan cukup, dan kebersihan kandang selalu terjaga agar ayam tidak stres.
3. Manajemen Pakan Hemat
Pakan menjadi komponen biaya terbesar. Gunakan pakan alternatif seperti sisa dapur, dedak, dan bekatul yang dicampur dengan sedikit konsentrat agar nutrisi tetap seimbang namun biaya lebih ringan. Pemberian pakan bisa dua kali sehari: pagi dan sore.
4. Pencegahan Penyakit Lebih Murah daripada Mengobati
Vaksinasi dan sanitasi kandang secara rutin sangat penting. Penyakit yang menyerang ayam bisa menyebabkan kematian massal dan kerugian besar. Gunakan ramuan herbal seperti kunyit, jahe, dan temulawak untuk menjaga daya tahan tubuh ayam.
5. Jual di Momen Tepat
Pasarkan ayam saat permintaan tinggi, seperti menjelang hari raya. Harga ayam kampung biasanya naik dua kali lipat dibanding hari biasa. Manfaatkan media sosial atau komunitas lokal untuk menjual secara langsung tanpa perantara.
Dengan manajemen yang tepat, budidaya ayam kampung di skala rumahan bukan hanya menguntungkan, tapi juga berkelanjutan. Kuncinya ada pada efisiensi biaya, kesehatan ayam, dan waktu panen yang strategis.(*)