Salah satu poin penting yang ditekankan oleh Bupati Bedas adalah perlunya setiap koperasi memiliki business plan atau perencanaan bisnis yang matang.
Menurutnya, dengan perencanaan yang baik, koperasi akan memiliki arah yang jelas dalam mengembangkan usaha, mengakses permodalan, meningkatkan omset, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi anggota.
“Koperasi Merah Putih ini harus benar-benar sehat. Agar bisa sehat, itu dimulai dari bussiness plan yang matang. Koperasi Merah Putih harus berinovasi agar bisa benar-benar sehat dan memiliki omset luar biasa,” tegasnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu juga menegaskan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Bandung diharapkan benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan di Kabupaten Bandung.
Oleh karena itu, ia mendorong agar Koperasi Merah Putih menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk SPPG, masyarakat dan pelaku usaha lainnya.
Terlebih, kata Kang DS, selain program Koperasi Merah Putih di seluruh desa juga bergulir program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jika kedua program ini dapat disinergikan, ia optimistis Koperasi Merah Putih di tiap desa akan berjalan sehat dan sukses.
“Kebutuhan untuk MBG saja jika dipenuhi oleh koperasi ini sangat besar. Koperasi bisa sehat. Tapi koperasinya harus sehat dulu. Urusan permodalan gampang, kan ada Bank Himbara. Makanya buat bussiness plannya yang baik,” tuturnya.
Dengan kolaborasi dan sinergi yang baik, Kang DS optimistis Koperasi Merah Putih bisa menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat di tiap desa.
“Perputaran uang MBG saja di Kabupaten Bandung bisa mencapai Rp 15 triliun. Peluang ini harus kita manfaatkan dengan baik,” ungkapnya.
Roadshow ini rencananya akan dilanjutkan ke seluruh kecamatan. Sebanyak 31 kecamatan di Kabupaten Bandung akan didatangi langsung oleh Bupati Dadang Supriatna. (**)