Intervensi sejak awal, tenaga kesehatan memegang peran penting dalam pendampingan ibu hamil melalui pemeriksaan rutin, pemberian tablet tambah darah dan vitamin, serta memastikan persalinan aman.
Setelah anak lahir, kader posyandu memantau tumbuh kembang balita setiap bulan, memberikan imunisasi, vitamin A, dan makanan tambahan sesuai kebutuhan.
“Kalau ada balita yang berat badannya tidak naik, langsung kita intervensi dengan perbaikan gizi. Prinsipnya, kita tidak menunggu sampai terlambat,” jelas Dewi.
Selain itu, penyuluhan kesehatan juga menyasar remaja putri dan calon pengantin. Hal ini untuk memastikan generasi mendatang lebih siap secara kesehatan reproduksi sehingga dapat melahirkan anak yang sehat dan bebas stunting.
“Mencegah stunting itu bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tapi tugas kita semua. Karena masa depan anak-anak adalah masa depan kita bersama,” ujarnya.***