Penyebab longsor tersebut kata Hayunita, masih dalam analisanya. Tapi hasil pemeriksaan sementara di fokus lokasi longsor, kebetulan masuk kawasan TNGC, banyak sekali material bebatuan.
Tingginya intensitas curah hujan ketika itu, membuat debit air berlimpah, menyeret material turun ke bawah.
“Untuk antisipasi ke depan, pihak BTNGC akan melakukan penanaman di titik-titik krusial kawasan Wisata Cilengkrang, dengan memilih tanaman endemik, yang memiliki serapan air kuat,“ terang Hayunita.
Terkait tudingan longsor di kawasan Wisata Cilengkrang akibat pembangunan Joglo Arunika, Hayunita meminta masyarakat cerdas. Selain mengajak masyarakat mengedukasi lingkungan, juga mengedukasi diri sendiri agar tidak mudah terpengaruh berita-berita di media sosial maupun media yang belum dipastikan kebenarannya seperti apa.
“Kita harus budayakan tindakan cek dan ricek. Harusnya siapapun tidak hanya berkomentar atau memberitakan terkesan menuduh (Joglo Arunika,red). Terapkan dulu cek dan ricek ketika dengar berita, apakah betul atau hoaxs,“ tuturnya.