Selain itu, menurut dia, ketidakpastian global juga masih tinggi. Pandangan pelaku pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed bulan depan pun terbelah, meski proporsi yang memperkirakan suku bunga akan tetap ditahan semakin besar.
“Jadi ini yang saya lihat akan menjadi faktor utama yang akan membuat BI untuk tetap menjaga suku bunga di level 4,75 persen pada bulan ini,” katanya.
Pendapat senada disampaikan oleh Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky.
Dari sisi inflasi, ia mengingatkan bahwa tekanan harga mulai meningkat dan berpotensi naik lebih lanjut seiring dengan puncak permintaan musiman.
Di sisi lain, arus keluar modal meningkat meskipun The Fed memangkas suku bunga pada Federal Open Market Committee (FOMC) Oktober 2025.
Sementara itu, sepanjang tahun 2025 ini, tren BI Rate tercatat menurun, berikut datanya:
– 22 Oktober 2025: 4.75 persen
– 17 September 2025: 4.75 persen
– 20 Agustus 2025: 5.00 persen
– 16 Juli 2025: 5.25 persen
– 18 Juni 2025: 5.50 persen
– 21 Mei 2025: 5.50 persen
– 23 April 2025: 5.75 persen
– 19 Maret 2025: 5.75 persen
– 19 Februari 2025: 5.75 persen
– 15 Januari 2025 : 5.75 persen.***















