“Dengan barang bukti senjata tajam dan botol molotov, ini bukan sekadar kenakalan remaja. Ini tindakan pidana serius,” tegas Sumarni.
Dari sembilan tersangka yang ditangkap, polisi telah mengidentifikasi peran masing-masing. Beberapa di antaranya merupakan pelaku pelemparan batu, sementara lainnya kedapatan membawa atau menyimpan senjata tajam. Ironisnya, mayoritas dari mereka ada yang masih berusia di bawah 20 tahun.
Para pelaku di antaranya adalah: YSW(16) pembuat dan pelempar bom molotov, AM (22) pelempar molotov dan batu, IS (18) pelempar batu ke rumah warga, MRF (18), BK (16), dan W (16) pemilik senjata tajam. Sedangkan YAA (19), MS (17), dan TR (20) pelaku dan joki dalam aksi pengejaran.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan sejumlah pasal berat, yakni Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam, Pasal 170 KUHP tentang Kekerasan Secara Bersama-sama, Pasal 406 KUHP tentang Pengrusakan Barang, dan Pasal 200 KUHP tentang Pengrusakan Gedung.
Mereka kini menjalani proses hukum lebih lanjut.