TERASJABAR.ID — Komunitas resmi suporter Timnas Indonesia di Arab Saudi, GarudaSaudi, meluruskan tuduhan yang dilontarkan komentator sepak bola, Haris Pardede atau Bung Harpa dalam podcast Peluit Akhir yang tayang di kanal YouTube DensTV, Jumat (7/11) malam.
Dalam tayangan tersebut, Bung Harpa menuding adanya monopoli penjualan tiket laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi yang digelar di Jeddah, 8 Oktober lalu. Namun, GarudaSaudi dengan tegas menyebut tuduhan itu hoaks dan tidak berdasar.
“Kami ingin menegaskan, tuduhan monopoli itu sama sekali tidak benar. Proses penjualan tiket suporter Indonesia sepenuhnya diserahkan oleh Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) kepada PSSI dan GarudaSaudi,” tulis GarudaSaudi dalam pernyataannya, Sabtu (8/11).
Menurut mereka, dari total 4.000 tiket yang dialokasikan untuk suporter Indonesia, hanya sebagian kecil dikelola oleh GarudaSaudi. Sementara mayoritas tiket dibeli secara resmi melalui platform KitaGaruda.id, yang memang disiapkan federasi untuk memfasilitasi pembelian tiket bagi WNI di luar negeri.
“Prioritas utamanya adalah WNI yang tinggal di Arab Saudi dan sekitarnya, bukan kelompok tertentu. Kalau itu disebut monopoli, maka definisinya perlu diperjelas lagi,” tegas mereka.
GarudaSaudi juga menepis isu hilangnya tiket akibat ulah pihak internal. Menurut mereka, kasus tiket hilang justru terjadi pada tiket jatah Arab Saudi yang diperjualbelikan ulang melalui aplikasi pihak ketiga.
“Tiket yang hilang bukan karena IP atau sistem GarudaSaudi. Itu akibat pindah tangan atau praktik calo di luar kendali kami. Tiket yang dibeli langsung lewat GarudaSaudi dan KitaGaruda tidak ada masalah,” jelas mereka.

















