Andai sahabat pembaca masih ingat, ketika dulu masa masa kita kecil, kita pernah dijepret pake sebatang lidi karena lupa solat. Kita juga diajarkan hormat guru sebelum masuk kelas. Satu per satu kuku tangannya diperiksa, gaya rambutnya diperiksa, hingga kerapian pakaian di periksa.
Saat ini hampir seluruh tugas tugas profesi guru ‘dipreteli’. Hanya gara gara siswa dijewer kupingnya, atau disangsi menyapu ketika siswa terlambat masuk, guru guru di ‘pidana’ kan oleh orang tuanya.
Apa yang terjadi? Akhirnya guru tdk lagi melaksanakan funfsinya sebagai pendidik, tapi hanya mengajarkan ilmu dgn waktu yg sangat terbatas. Akhirnya, sikap adab siswa makin hilang. Premanisme justru mulai tumbuh dari sekolah.
Sekolah saat ini sudah kehilangan marwah nya sebagai ‘kawah candra dimuka’. Akibat makin kurangnya pelajaran ADAB, maka hanya kesombongan dan kepongahan yang ada. Ilmu yg tinggi dgn adab yg bagus, maka akan lahir generasi yg baik.
Sebaliknya, bila ilmu tinggi tapi kurang adab maka sombonglah yg ada. Itulah premanisme yg sesungguhnya.
Akhir dari tulisan singkat ini sebenarnya, barak militer bagi siswa itu tdk perlu bila pendidikan kita kembali ke jalan profesional. Kembalikan tugas guru sebagai pendidik. Jangan adalagi premanisme terhadap guru.
Ayo kita tetap semangat menjaga n menumbuhkan lagi marwah sekolah sebagai Taman yg indah sekaligus menjadi kawah candra dimuka bagi anak anak bangsa yg berbudi pekerti luhur.
Penulis adalah pegiat pendidikan tinggal di Kota Cirebon. ***