Sementara produksi telur setahun masih lebih besar karena dapat mencapai 6,561 juta ton.
Stok akhir tahun 2025 untuk telur ayam ras secara nasional pun meningkat pesat dibandingkan stok akhir tahun sebelumnya.
Bapanas memproyeksikan stok akhir tahun telur ayam ras dapat berada di 74,5 ribu ton. Ini melonjak sampai tembus 154,2 persen dibandingkan stok akhir 2024 yang berada angka 29,3 ribu ton.
Kendati begitu, pemerintah akan terus memantau perkembangan harga telur ayam ras.
Harga komoditas telur ayam ras yang diminati masyarakat perlu berada sesuai Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen yang telah ditetapkan pemerintah di Rp 30.000 per kilogram (kg).
“Secara prinsip kami sudah sering rapat dengan teman-teman peternak. Mereka komitmen tetap di range harga di peternak Rp 22.000, Rp 23.000 sampai Rp 25.000. Artinya, pedagang mestinya masih bisa menjual dengan angka Rp 30.000,” tuturnya.
Menyadur dari Panel Harga Pangan yang diampu Bapanas, rerata harga telur ayam di tingkat konsumen ras secara nasional mulai sedikit ada depresiasi dalam seminggu terakhir.
Pengawasan akan diintensifkan pemerintah agar harga telur bagi masyarakat dapat mengarah ke level harga yang wajar.
Per 24 Desember, rerata harga berada di Rp 31.595 per kg. Ini mulai ada penurunan dari seminggu sebelumnya yang Rp 31.671 per kg dan dibandingkan sehari sebelumnya yang Rp 31.669 per kg.


















