Banjir dan Longsor di Nagreg Gegara Galian C Marak, Lagi-Lagi Warga Minta "Bapak Aing" Bertindak

TERASJABAR.ID - Lagi-lagi, warga minta "bapa aing", Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar agar turun tangan terkait banjir yang menerjang kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Ahad (18/5/2025) malam kemarin.

Bapa Aing atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) diminta turun tangan karena terjangan banjir di Desa Nagreg dan longsor di Desa Nagreg Kendan bukan diduga lagi, namun gegara maraknya galian C.

Permintaan KDM agar turun tangan untuk "turun gunung" betindak ini ramai tersebar di grup Facebook (FB) Warga Nagreg pascaterjangan banjir dan longsor di Nagreg.

Ratusan komentar disertai foto dan video terjangan banjir serta longsor umumnya meminta KDM segera turun tangan. Sebab kata mereka, KDM akan mampu bertindak tegas terhadap galian C agar bencana lebih besar tak terjadi.

"Ya, ke siapa lagi kalau bukan ke KDM, bapa aing. Saya nilai KDM mampu bertindak tegas. Bertahun-tahu warga mengeluh terkait keberadaan galian C, namun tak dIdengar," tulis salah seorang anggota FB Warga Nagreg.

Jika KDM belum turun tangan juga, warga akan demo besaran. "Tahun 2022 ratusan emak-emak pernah demo di lokasi galian C di Jalan Lingkar Nagreg, Desa Nagreg, bahkan mantan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum hadir. Namun galian C tetap beroperasi," tulis anggota grup FB Warga Nagreg lainnya.

Beberapa anggota lainnya grup FB Warga Nagreg menulis juga jika Kantor Desa Nagreg Kendan dan 1 rumah 1 rumah yang tertimpa longsor bangunannya pinggir tebing, bekas galian tanah dan batu.

Sementara itu, Nenden, Ketua RW01 Kampung Cibeuneur, Desa Nagreg ketika dikonfirmasi membenarkan jika terjangan longsor dan banjir dampak maraknya galian C di sejumlah titik di Nagreg, termasuk di Jalan Lingkar Nagreg.

"Benar, tahun 2022 ratusan emak-emak pernah demo galian C di Lingkar Nagreg, termasuk saya ikut serta. Tapi demo yang kebetulan mantan Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum datang, termasuk saya turut demo tak ada ujung pangkalnya," ungkapnya, Senin (19/5/2025).

"Agar persoalan galian C di Nagreg tak membuat was was warga dan untuk mengantisipasi bencana besar tak lain, bapa aing alias KDM harus turun tangan. Warga menyakini KDM akan mampu membereskan," tutup Nenden.

Lahan Bekas Galian C

Sementara itu, Kades Nagreg Kendan, Nursadam Ahlan ketika dikonfirmasi membenarkan jika bangunan Kantor Desa Nagreg Kendan yang tertimpa longsor dibangun di lahan bekas galian batu dan tanah.

"Desa Nagreg Kendan ini hasil pamekaran dari induknya Desa Nagreg tahun 2012. Tahun 2014 Kantor Desa Nagreg Kendan dibangun. Tanahnya memang bekas galian C dengan status tanah desa,"ungkapnya.

Ketika ditanya bagaimana kondisi pascalongsor yang memporakporandakan kantor desa. Menurut Nursalam masih masa pemulihan dan bersih-bersih puing reruntuhan.

"Karena kantor desa porakporanda diterjang longsor dan agar pelayanan publik tak terganggu, Kantor Desa Nagreg Kendan sementara ngontrak di sebuah bangunan dekat kantor KUA Nagreg," tutup Nursalam.

Diberitakan, ternyata, sebelum longsor terjang Kantor Desa Nagreg Kendan, 1 rumah dan 3 warga tertimbun di Kampung Gunung Batu RT03 RW09, Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Ahad (18/5/2025) malam, sebelumnya sempat terjadi banjir.

Banjir tersebut menggenangi Jalan Raya Nagreg yang masuk wilayah Desa Nagreg, tetangga Desa Nagreg Kendan sejak Ahad (18/5/2025) sore hingga malam. Selain Jalan Raya Nagreg tergenang banjir bercampur lumpur, puluhan rumah turut terendam juga.

Nenden, Ketua RW 01 Kampung Cibeuneur, Desa Nagreg ketika dikonfirmasi membenarkan sebulum terjadi longsor di Desa Nagreg Kendan, sejak sore hingga malam banjir menerjang kawasan Jalan Raya Nagreg.

"Banjir yang menerjang Jalan Raya Nagreg puluhan rumah di RW 01, 03, 12 dan RW 13, Desa Nagreg tergenang air. Termasuk kios-kios dan toko-toko di pinggir jalan," kata Nenden, Senin (19/5/2025).

Meski di RW 01 wilayahnya ada sedikit banjir, kata Nenden ketinggian air yang menerjang kawasan Jalan Raya Negreg antara 20-60 cm.

"Saya menduga kuat banjir yang menerjang kawasan Jalan Raya Nagreg berasal gegara atau kiriman dari galian C di kawasan Jalan Lingkar Nagreg saat hujan lebat. Faktanya, air banjir bercampur lumpur tanah," ungkap Nenden.

Hingga malam, puluhan warga yang rumahnya terendam masih membersihkan genangan air dan lumpur. "Bahkan gedung Posyandu juga sempat terendam," tutup Nenden.

Dalam peristiwa longsor yang menerjang Kantor dan 1 rumah tersebut, 3 orang warga turut tertimbun dan berhasil dievuasi meski mengalam luka. Tiga warga yang menjadi korban tersebut, Ela Marsela (42), Melati Sukma (14), dan Iman Daresta (50), anggota Linmas yang saat kejadian sedang piket di Kantor Desa Nagreg Kendan. (Yayan Sofyan)***