TERASJABAR.ID – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa perubahan birokrasi menjadi kunci utama dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih manusiawi, cepat, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikannya saat kegiatan retreat Pemerintah Kota Bandung di Pusdikter TNI AD, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (4/11/2025).
“Kita ingin menumbuhkan budaya kerja yang kolaboratif, adaptif, dan berintegritas. Tidak sekadar meningkatkan kompetensi aparatur, tetapi memastikan setiap ASN memahami perannya sebagai pelayan masyarakat,” ujar Farhan.
Ia menjelaskan, melalui kegiatan ini Pemkot Bandung berkomitmen untuk bertransformasi dari birokrasi administratif menuju birokrasi yang berorientasi pada hasil dan manfaat nyata bagi warga.
Retreat tersebut menyoroti tiga pilar utama yang menjadi landasan perubahan birokrasi di Kota Bandung:
1. Mindset Melayani
Setiap pejabat pemerintah harus menanamkan empati, ketulusan, dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Kepemimpinan Adaptif
Para camat dan lurah diharapkan mampu menjadi penggerak perubahan, beradaptasi dengan tantangan digitalisasi, serta membangun tim kerja yang solid dan inovatif.
3. Sistem Kerja Berbasis Hasil
Setiap program harus memiliki output dan dampak nyata bagi masyarakat melalui inovasi serta kolaborasi lintas sektor.
Farhan menambahkan, transformasi birokrasi tidak semata-mata menyangkut perubahan aturan atau teknologi, tetapi perubahan pola pikir dan cara kerja seluruh aparatur.
“Pelayanan publik ke depan harus lebih cepat, transparan, dan solutif. Masyarakat datang untuk dilayani, dan pulang dengan rasa puas,” katanya.
Ia juga mendorong munculnya inovasi pelayanan di tingkat kecamatan dan kelurahan, seperti layanan digital, antrean daring, dan komunikasi publik yang lebih humanis.
Menurut Farhan, ruang pelayanan publik merupakan wajah birokrasi modern yang seharusnya mampu menghadirkan pengalaman pelayanan yang ramah dan efisien bagi warga.
“Camat dan lurah adalah garda terdepan perubahan. Melayanilah dengan hati, bekerja berdasarkan data, dan bergerak dengan kolaborasi,” tandasnya.***


















