TERASJABAR.ID – Semangat solidaritas Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 bergema saat Kota Kembang resmi ditunjuk sebagai tuan rumah The 17th International Scout and Guide Fellowship (ISGF–AISG) Asia Pacific Region Gathering 2025.
Ratusan delegasi dari 18 negara hadir dalam acara pembuka yang diawali dengan Welcome Dinner di Pendopo Kota Bandung, Senin (15/09/2025).
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa Bandung bukan sekadar kota sejarah, tetapi juga ruang perjumpaan budaya dan gagasan.
Menurutnya, forum ini mencerminkan diplomasi antarindividu yang melampaui batas politik dan ekonomi.
“Diplomasi ini adalah ikatan antarindividu, antarbudaya, yang lahir dari hati dan pikiran kita untuk tujuan bersama,” ucapnya.
Farhan juga mengaitkan momen ini dengan jejak historis Bandung sebagai tuan rumah KAA 1955 yang melahirkan semangat solidaritas bangsa-bangsa baru merdeka.
“Semangat Asia-Afrika itu terus kita hidupkan, termasuk dalam pertemuan Asia Pacific Region Gathering 2025 ini,” tambahnya.
Tak lupa, ia menitipkan pesan khusus kepada generasi muda pramuka Indonesia agar berani membuka diri, belajar dari pengalaman para senior, sekaligus membawa ide-ide baru.
“Ketika harapan anak muda bertemu dengan pengalaman para senior, akan lahir hadiah indah bagi hari ini,” tuturnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua ISGF–AISG Asia Pacific Region Committee, Mariyam Shakeela. Ia merasa kehangatan sambutan Bandung membuat para delegasi seolah berada di rumah sendiri.
“Bandung bukan hanya kota bersejarah, tetapi juga cerminan nilai kebersamaan dan persaudaraan,” katanya, disambut tepuk tangan.
Senada, Ketua Umum Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda (Hipprada) Indonesia, Ahmad Rusdi, menilai acara ini sebagai penghormatan atas sejarah panjang Hipprada.
“Tema yang diangkat adalah Festival Keberagaman, selaras dengan semangat Bandung sebagai kota toleran, multikultur, dan kreatif,” jelasnya.
Pertemuan internasional ini berlangsung pada 15–19 September 2025 dengan rangkaian agenda berupa diskusi, pertukaran pengalaman, hingga kegiatan budaya lintas bangsa.***