Meski pekerjaan besar penanganan banjir Dayeuhkolot baru akan dimulai pada Januari 2026, kata dia, Panitia Pentahelix terus bergerak untuk mengidentifikasi dan memetakan masalah sekaligus merumuskan strategi dan solusi penanganan banjir Dayeuhkolot.
Tri Rahmanto yang juga tokoh masyarakat Dayeuhkolot menegaskan bahwa kolaborasi pentahelix ini menjadi kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan banjir Dayeuhkolot.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak dapat berkolaborasi serta berkontribusi dalam upaya mengurangi dan menyelesaikan banjir Dayeuhkolot. Sebab, kata dia, persoalan banjir tidak akan selesai bila hanya mengandalkan pemerintah.
“Kami juga mengajak semua pihak termasuk pihak swasta untuk berkontribusi menyelesaikan banjir Dayeuhkolot ini. Alhamdulillah tadi Telkom University juga siap membantu dan berkolaborasi,” jelas Tri.
Walau bukan hal mudah, Tri optimistis banjir yang sudah puluhan tahun menggenangi Kecamatan Dayeuhkolot akan dapat diatasi dengan adanya kolaborasi pentahelix mulai dari pemerintah, pihak swasta, masyarakat (komunitas), akademisi, dan media.
“Dengan kolaborasi pentahelix dan komitmen yang kita bangun bersama, kami punya keyakinan kita semua akan mampu menyelesaikan permasalahan banjir Dayeuhkolot. Walau tidak mudah, kita harus optimis pasti bisa,” tutur Tri. (**)

















