Mereka bisa perhatian di awal, tapi mulai menarik diri ketika merasa kehilangan ruang pribadi.
Ketika anxious bertemu dengan avoidant, hubungan jadi tarik-ulur yang bikin lelah: satu mendekat, satu menjauh.
Padahal dua-duanya sama-sama peduli, tapi berbeda cara menunjukkan dan merespons cinta.
Pola ini bisa bikin hubungan nggak sehat kalau nggak ada kesadaran dari masing-masing pihak.
Tapi tenang, gaya keterikatan bukan takdir kamu bisa berubah lewat komunikasi yang sehat, refleksi diri, dan proses penyembuhan luka lama.
Jadi, kalau kamu sering ngerasa cinta tapi capek sendiri, mungkin ini saatnya kenali gaya cintamu dan pasanganmu lebih dalam.***