terasjabar.id
Minggu, 8 Juni 2025
  • Login
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Ragam
  • Berita Bank bjb
  • Opini
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
terasjabar.id
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Ragam
  • Berita Bank bjb
  • Opini
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
terasjabar.id
No Result
View All Result
Home Ragam

Anggota DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati Ajak Selamatkan TKW Susanti

Herman by Herman
13 Apr 2025 13:46
in Ragam
Reading Time: 4 mins read
0
Eksekusi Mati TKW Susanti Ditunda, Anggota DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati Angkat Bicara

PENGANTAR

RELATED POSTS

Sering Disepelekan! Ini Manfaat Berjemur di Pagi Hari Bagi Kesehatan Tubuh

Awas! Ini Penyebab Laptop Sering Mati Sendiri, Sudah Tahu Belum?

Gini Cara Mencegah Alergi Dingin Kambuh, yang Sering Gatal-Gatal Atau Bersin Merapat!

ADVERTISEMENT

ANGIN yang berhembus dari ladang-ladang Cilamaya sore itu seakan membawa harapan baru, meski masih samar. Rahmat Hidayat Djati, Anggota DPRD Jawa Barat dan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Karawang, datang bukan sekadar berkunjung. Ia datang membawa suara seorang wakil rakyat yang resah melihat warganya digiring menuju tiang eksekusi, ribuan kilometer jauhnya di Arab Saudi. Berikut ini petikan hasil kunjunganya:

SUSANTI binti Mahfud, seorang pekerja migran asal Karawang, dijadwalkan dieksekusi pada 9 April 2025. Namun eksekusi itu ditunda hingga Juni. “Penundaan ini bukan pengampunan,” ujar Rahmat dengan nada tegas. “Ini hanya memberi waktu. Maka pemerintah melalui Menlu harus segera meningkatkan upaya diplomatik yang lebih tegas karena Susanti bukanlah pelaku pembunuhan. Keyakinan tersebut yang disampaikan mahfud kepada Rahmat Hidayat Djati Sabtu 12/4/2025 atas pengakuan Susanti langsung yang dipertemukan yang pada tahun 2022-2023 dan terahir 2024, Yang di fasilitasi oleh pihak Kementerian Luar Negeri.

Rahmat Minta Gubernur Dedi Mulyadi Ambil Peran

Penundaan eksekusi mati terhadap Susanti binti Mahfud, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang, Jawa Barat, hingga Juni 2025 menjadi titik kritis baru yang menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat FPKB yang mengecam lambannya respons negara serta meminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk turun tangan secara nyata dalam menyikapi kasus yang menimpa warganya.

Rahmat menegaskan bahwa penundaan eksekusi ini hanyalah “jeda maut” jika negara tidak segera menyelesaikan persoalan utama: pembayaran uang diyat sebesar 120 Miliar yang turun menjadi 40 Miliar yang diminta oleh keluarga korban sebagai syarat pengampunan. Padahal menurut ketentuan hukum Arab Saudi sendiri yang ditetapkan Raja Fahd Bin Abdul Aziz pada tahun 1982, nilai diyat qishash maksimal adalah 400 ribu riyal kurang lerbih 1,5 Mliar.

Namun sejak Presiden SBY menggelontorkan dana negara untuk membayar diyat atas nama perlindungan WNI, sejak itulah harga diyat di Arab Saudi jadi liar. Kasus Susanti adalah puncak gunung es dari sistem yang rusak akibat diplomasi yang lemah dan kebijakan tanpa kalkulasi jangka panjang,” tegas Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4).

Menurutnya, praktik seperti ini telah menjadikan nyawa WNI sebagai komoditas tawar-menawar, bukan lagi sebagai entitas yang dilindungi martabat dan hak konstitusionalnya. Ia menyayangkan bahwa kini diyat dijadikan alat untuk mengeruk keuntungan, bertentangan dengan semangat keadilan Islam yang berpijak pada Al-Qur’an, Hadis, dan pendapat para imam mazhab.

Rahmat juga menyoroti betapa sulitnya mendapatkan pengampunan dari keluarga korban dalam kasus pembunuhan yang menyasar balita dan lansia di negara-negara yang menerapkan syariat Islam secara ketat, termasuk Arab Saudi. Proses panjang dan kompleks yang melibatkan fatwa-fatwa klasik dan pendapat ulama besar menambah keruwetan diplomasi negara.

“Di masa Orla, Orba, hingga era Presiden Gus Dur, banyak WNI yang terbukti melakukan pembunuhan masih bisa mendapatkan maaf. Sebabnya sederhana: negara hadir. Para Ahlul Khair juga sering menanggung biaya diyat. Tapi begitu negara mulai mencairkan dana diyat secara sistematis, segalanya berubah menjadi pasar gelap nyawa,” ungkapnya.

Perlindungab terhadap PMI

Rahmat Hidayat Djati secara khusus meminta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar tidak tinggal diam melihat tragedi yang menimpa warganya. Menurutnya, sebagai provinsi penyumbang terbesar PMI, Jawa Barat punya tanggung jawab moral dan politis untuk membela Susanti, serta melakukan reformasi kebijakan ketenagakerjaan di tingkat daerah.

“Pak Dedi Mulyadi harus menyadari bahwa Susanti bukan hanya kasus kemanusiaan, tapi juga tamparan keras bagi sistem migrasi kita yang lemah. Sudah waktunya provinsi ini memiliki kebijakan perlindungan PMI yang konkret, mulai dari regulasi pengawasan usia calon pekerja hingga penyediaan bantuan hukum dan pendampingan psikologis,” ucap Rahmat.

Ia juga mendorong dibentuknya satuan tugas atau pusat layanan bantuan hukum dan diplomasi PMI di bawah kewenangan provinsi, serta kerja sama yang lebih erat antara Pemprov Jabar dan Kementerian Luar Negeri.

Kritik atas Kesenjangan Diplomasi

Rahmat menilai sangat tidak adil bila membandingkan cara Indonesia menangani warganya yang terancam hukuman mati dengan bagaimana negara lain melindungi warganya di Indonesia. Ia menyebut sejumlah kasus di mana WNA yang divonis mati di Indonesia bisa dibebaskan hanya melalui kekuatan diplomasi tanpa tebusan apa pun.

“Sungguh ironi. Ketika negara lain mengandalkan kekuatan politik dan diplomatik untuk menyelamatkan warganya, kita justru menjadikan uang sebagai senjata utama. Nyawa Susanti tidak bisa ditukar dengan lembaran rupiah semata. Negara harus menggunakan seluruh kekuatannya, termasuk intervensi langsung Presiden dan pembentukan tim diplomasi khusus,” tegasnya.

Seruan Keadilan dan Konvensi Internasional

Rahmat juga mengingatkan bahwa Indonesia telah meratifikasi berbagai konvensi internasional, termasuk Konvensi-Konvensi ILO, yang menekankan pentingnya perlindungan menyeluruh bagi pekerja migran. Namun implementasi konvensi itu di dalam negeri masih sangat lemah, terutama dalam hal bantuan hukum dan kejelasan diplomatik saat warga menghadapi ancaman hukuman ekstrem di luar negeri.

“Ratifikasi bukan sekadar dokumen. Ia adalah komitmen global. Jika kita gagal melindungi Susanti, maka itu berarti kita juga telah mengkhianati konvensi yang kita tandatangani,” Tegas rahmat.

“Selamatkan Susanti, Reformasi Tata Kelola PMI” menjadi seruan yang terus ia gaungkan, bukan hanya kepada pemerintah pusat, tetapi juga kepada pemimpin daerah yang selama ini tanpa sadar telah ikut menikmati devisa dari jerih payah para pekerja migran tanpa pernah benar-benar hadir saat mereka jatuh.

Kini, waktu terus berdetak menuju Juni. Jika tidak ada langkah konkret, maka jeda ini bisa berubah menjadi vonis. Dan kita, sebagai bangsa, akan kembali mencatat satu nama lagi yang mati karena sistem yang abai.ungkas tutup Rahmat. ***

Tags: RAHMAT HIDAYAT DJATISusantiTKW
ShareTweetSend
Herman

Herman

Related Posts

Sering Disepelekan! Ini Manfaat Berjemur di Pagi Hari Bagi Kesehatan Tubuh
Ragam

Sering Disepelekan! Ini Manfaat Berjemur di Pagi Hari Bagi Kesehatan Tubuh

7 Jun 2025 22:00
Awas! Ini Penyebab Laptop Sering Mati Sendiri, Sudah Tahu Belum?
Ragam

Awas! Ini Penyebab Laptop Sering Mati Sendiri, Sudah Tahu Belum?

7 Jun 2025 22:00
Gini Cara Mencegah Alergi Dingin Kambuh, yang Sering Gatal-Gatal Atau Bersin Merapat!
Ragam

Gini Cara Mencegah Alergi Dingin Kambuh, yang Sering Gatal-Gatal Atau Bersin Merapat!

7 Jun 2025 20:30
Banyak yang Gak Tahu, Ini Penyebab Baterai Hp jadi Boros, Apa Saja?
Ragam

Banyak yang Gak Tahu, Ini Penyebab Baterai Hp jadi Boros, Apa Saja?

7 Jun 2025 19:48
Yuk Klaim 23 Kode Redeem FF Hari Ini 7 Juni 2025, Hadiahnya Pasti Bikin Ngiler!
Ragam

Yuk Klaim 23 Kode Redeem FF Hari Ini 7 Juni 2025, Hadiahnya Pasti Bikin Ngiler!

7 Jun 2025 18:14
Klaim 26 Kode Redeem FF Hari Ini 7 Juni 2025, Yakin Gak Ngiler Sama Hadiahnya?
Ragam

Klaim 26 Kode Redeem FF Hari Ini 7 Juni 2025, Yakin Gak Ngiler Sama Hadiahnya?

7 Jun 2025 18:05
Next Post
Pria di Jember Berhasil Selamatkan Motornya dari Pencuri (Istimewa)

DIBACOK MALING! Detik-detik Pria di Jember Berhasil Selamatkan Motornya dari Pencuri, Tapi Dapat Luka Bacokan

Mega Film Asia Prime: War

Saksikan Mega Film Asia Malam Hari Ini, Ada Film War dan The Grandmaster of Kungfu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Timnas Indonesia vs China jalalive (PSSI)

Hindari Jala Live atau Yalla Shoot! Nonton Timnas Indonesia vs Bahrain Kualifikasi Piala Dunia 2025: KLIK DI SINI!

24 Mar 2025 19:16
TANPA PENGALAMAN! Prama Borma Group Gelar Loker 3 Posisi Buat Lulusan SMA SMK

TANPA PENGALAMAN! Prama Borma Group Gelar Loker 3 Posisi Buat Lulusan SMA SMK

8 Mei 2025 16:02
TANPA PENGALAMAN MERAPAT! PT Stanli Trijaya Mandiri Bandung Adakan Loker Buat Lulusan SMA SMK

ADA 3 POSISI SEKALIGUS! PT Stanli Trijaya Mandiri Bandung Buka Loker Buat Tamatan SMA dan SMK

11 Apr 2025 16:05
Jadwal Timnas Indonesia Vs China dan Jepang (PSSI)

Bukan Jala Live! Timnas Indonesia vs Bahrain Tayang di RCTI pada Jam Berikut, Link Streaming: KLIK DI SINI

24 Mar 2025 16:54

Hello world!

1
anda Dia Tidak Membalas Cintamu

Mundur Wir! 8 Tanda Dia Tidak Membalas Cintamu

1
Walk In Interview! Rumah Makan Pagi Sore Bandung Buka Loker Buat Lulusan SMA SMK 7 Posisi Sekaligus

Walk In Interview! Rumah Makan Pagi Sore Bandung Buka Loker Buat Lulusan SMA SMK 7 Posisi Sekaligus

1
Cepetan Login! Cek 20 Akun FF Sultan Gratis Hari Ini 13 Mei 2025, Yakin Gak Mau?

Pake 15 Akun Sultan FF Gratis Hari Ini 13 Februari 2025, Banyak Banget Senjata sama Emotnya!

1
innalilahi, H.Cholidi Warga Citayam Bogor, Meninggal saat Sembelih Sapi Kurban

Inilah Detik-detik H.Cholid Meninggal saat Sedang Menyembelih Sapi Kurban, Tinggalkan Wasiat ke Putra Sulung

7 Jun 2025 22:24
Beredar Video Viral Pria Meninggal Saat Sembelih Hewan Kurban di Citayam Bogor, Begini Faktanya

Beredar Video Viral Pria Meninggal Saat Sembelih Hewan Kurban di Citayam Bogor, Begini Faktanya

7 Jun 2025 22:00
Awas! Ini Penyebab Laptop Sering Mati Sendiri, Sudah Tahu Belum?

Awas! Ini Penyebab Laptop Sering Mati Sendiri, Sudah Tahu Belum?

7 Jun 2025 22:00
Sering Disepelekan! Ini Manfaat Berjemur di Pagi Hari Bagi Kesehatan Tubuh

Sering Disepelekan! Ini Manfaat Berjemur di Pagi Hari Bagi Kesehatan Tubuh

7 Jun 2025 22:00

Recent News

innalilahi, H.Cholidi Warga Citayam Bogor, Meninggal saat Sembelih Sapi Kurban

Inilah Detik-detik H.Cholid Meninggal saat Sedang Menyembelih Sapi Kurban, Tinggalkan Wasiat ke Putra Sulung

7 Jun 2025 22:24
Beredar Video Viral Pria Meninggal Saat Sembelih Hewan Kurban di Citayam Bogor, Begini Faktanya

Beredar Video Viral Pria Meninggal Saat Sembelih Hewan Kurban di Citayam Bogor, Begini Faktanya

7 Jun 2025 22:00
Awas! Ini Penyebab Laptop Sering Mati Sendiri, Sudah Tahu Belum?

Awas! Ini Penyebab Laptop Sering Mati Sendiri, Sudah Tahu Belum?

7 Jun 2025 22:00
Sering Disepelekan! Ini Manfaat Berjemur di Pagi Hari Bagi Kesehatan Tubuh

Sering Disepelekan! Ini Manfaat Berjemur di Pagi Hari Bagi Kesehatan Tubuh

7 Jun 2025 22:00
  • About
  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Hubungi Kami : [email protected]

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Bank bjb
  • Opini
  • Indeks Berita

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.