TERASJABAR.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat fondasi pembangunan industri nasional melalui penyiapan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan berdaya saing global.
Hal ini terutama dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional Asta Cita.
Sepanjang tahun 2025, Kemenperin berhasil mencetak 7.691 SDM industri kompeten sebagai bagian dari implementasi Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa ketersediaan SDM unggul merupakan prasyarat utama dalam mendorong percepatan industrialisasi nasional.
“Asta Cita sebagai misi pembangunan nasional menekankan pembangunan manusia unggul, percepatan industrialisasi, hilirisasi berkelanjutan, serta transformasi digital dan inovasi teknologi. Seluruh agenda tersebut mensyaratkan ketersediaan SDM industri yang kompeten sebagai penggerak utama,” ujar Agus dalam siaran pers Kemenperin.
Pencapaian tersebut merupakan hasil dari berbagai program strategis yang dijalankan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, mulai dari pendidikan vokasi industri, pelatihan vokasi industri, hingga penguatan kompetensi industri 4.0.
Kepala BPSDMI Doddy Rahadi menyampaikan, sepanjang tahun 2025, unit pendidikan tinggi vokasi dan SMK di bawah Kemenperin telah meluluskan 5.386 lulusan yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri manufaktur.
“Lulusan vokasi Kemenperin dipersiapkan agar siap kerja dan adaptif terhadap perkembangan teknologi industri. Hasilnya, tingkat serapan lulusan ke industri pada tahun 2025 mencapai 68 persen pada saat setelah lulus dan akan mencapai 100% dalam waktu enam bulan setelah waktu kelulusan,” ungkapnya.
Saat ini, Kemenperin menaungi 11 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 SMK vokasi industri yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Tingginya tingkat serapan lulusan tersebut turut meningkatkan minat masyarakat untuk menempuh pendidikan vokasi industri.

















