TERASJABAR.ID – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, menilai kebijakan hilirisasi merupakan langkah strategis yang sangat penting untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus memperkuat fondasi ekonomi Indonesia di tengah dinamika global.
Ia menegaskan, hilirisasi tidak seharusnya dipandang sebatas proyek industrialisasi, melainkan sebagai agenda pembangunan besar yang berdampak langsung pada sektor riil dan kesejahteraan masyarakat.
Firman menjelaskan bahwa hilirisasi membuka peluang besar bagi peningkatan nilai tambah produk dalam negeri, terutama pada sektor-sektor strategis seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, dan pertambangan.
“Hilirisasi adalah jawaban atas ketergantungan lama kita terhadap ekspor bahan mentah. Dengan mengolah sumber daya alam di dalam negeri, nilai tambahnya meningkat, lapangan kerja tercipta, dan pendapatan negara ikut terdongkrak. Ini bukan hanya soal industri, tapi soal kedaulatan ekonomi,” kata Firman, sebagaimana ditulis Parlementaria pada Senin (29/12/2025).
Menurut politisi Partai Golkar tersebut, pengembangan industri pengolahan di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan harus menjadi prioritas.
Produk olahan dari hasil tani, rempah-rempah, komoditas perkebunan seperti sawit, karet, dan kopi, hingga hasil hutan dan kayu memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi daerah serta meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat desa.
Di sektor pertambangan, Firman menilai arah kebijakan hilirisasi mineral sudah tepat, namun perlu dijalankan secara konsisten.
Pengolahan nikel, tembaga, dan emas hingga menjadi produk bernilai tinggi seperti baterai dan komponen elektronik dinilai mampu menempatkan Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai pasok global.
Ia menekankan, hilirisasi harus memberikan dampak nyata berupa penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil sumber daya alam.
Untuk itu, diperlukan dukungan kebijakan lintas sektor, mulai dari pembangunan infrastruktur, regulasi yang mendukung industri nasional, hingga penguatan kualitas sumber daya manusia, agar hilirisasi benar-benar menjadi penggerak ekonomi nasional yang berkelanjutan.-***













