TERASJABAR.ID – Refleksi akhir tahun bidang ekonomi menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar, baik dari sisi global maupun domestik.
Ketua AIPGI Drs H Cucu Sutara MM berpendapat, pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diperkirakan masih di bawah target 5,2 persen, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2026 berada di kisaran 4,9-5,1 persen.
Menurut Cucu, yang juga ketua umum IKA UIN Bandung, beberapa tantangan yang masih dihadapi Indonesia antara lain karena melemahnya daya beli kelas menengah dan risiko inflasi pangan kemudian penurunan investasi asing di luar sektor hilirisasi di samping letegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.
PENINGKATAN EKSPOR
Meski demikian, Cucu menyampaikan bahwa ada beberapa hal positif yang dicapai negeri ini sepanjang tahun 2025.
Adanya surplus neraca perdagangan yang mencapai US$35,88 miliar sepanjang Januari-Oktober 2025 merupakan capaian yang menggembirakan.
Kemudian adanya peningkatan ekspor ke negara-negara ASEAN juga menjadi bagian dari keberhasilan.
APBN 2026 JADI MONENTUM
Ketua Kadin Jabar 2019-2024 ini mengatakan bahwa APBN 2026 diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Cucu berharap, agar perekonomian tumbuh maka belanja APBN harus fokus pada belanja langsung ke masyarakat dan pengembangan sektor-sektor strategis.
Salah satu tantangan menurut Cucu Sutara adalah membangkitkan sektor UMKM dengan memperhatikan perkembangan teknologi digital dan perubahan perilaku konsumen.
Selain itu, lanjut Cucu, sektor pembiayaan untuk UMKM perlu dipermudah.
Selain itu regulasi dan perizinan harus dipermudah. ***

















