TERASJABAR.ID – Tahun 2025 mencatat momen tegang bagi dunia peradilan Indonesia ketika rumah Hakim Pengadilan Negeri Medan, Khamozaro Waruwu, terbakar pada 4 November.
Peristiwa itu memantik kecurigaan publik, karena terjadi di tengah penanganan kasus dugaan korupsi proyek jalan di Sumatra Utara yang menyeret pejabat tinggi, termasuk Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatra Utara, Topan Obaja Putra Ginting, yang kini berada dalam tahanan KPK.
Khamozaro dikenal sebagai hakim berintegritas tinggi yang tak kenal takut.
Dalam kesehariannya, ia memeriksa materi perkara, mendalami keterangan saksi, dan mengambil keputusan demi tegaknya hukum.
Rumahnya yang terbakar menimbulkan spekulasi bahwa peristiwa itu bukan sekadar musibah atau kelalaian pribadi, melainkan potensi tekanan terkait pekerjaannya di ranah hukum.
Dalam penanganan kasus itu, Khamozaro bahkan meminta jaksa menghadirkan Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, untuk memberikan keterangan terkait dugaan pergeseran anggaran dari berbagai dinas ke PUPR.
Intensitas kasus ini membuatnya menjadi sasaran perhatian, termasuk gangguan melalui telepon.
Beberapa kali, ponselnya dihubungi nomor tak dikenal, menambah nuansa misteri dan ketegangan di sekeliling kasus.
Peristiwa ini menjadi simbol risiko yang dihadapi penegak hukum dalam upaya menindak praktik korupsi.
Tahun 2025, selain mencatat langkah tegas pemerintah melawan penyelundupan dan mafia tambang, juga diwarnai keberanian individu-individu di pengadilan yang menempatkan integritas dan keadilan di atas rasa takut pribadi.
Kasus Khamozaro Waruwu menegaskan bahwa di balik angka-angka dan dokumen hukum, ada nyawa dan keberanian yang diuji demi tegaknya hukum di Indonesia.-***












