TERASJABAR.ID – Sepanjang tahun 2025, Presiden Prabowo Subianto menorehkan catatan emas dalam politik luar negeri Indonesia.
Melalui kehadiran aktif di berbagai forum strategis, Prabowo berhasil memperkuat posisi Indonesia sebagai jembatan dunia (bridge builder) sekaligus menyuarakan keadilan bagi negara-negara berkembang (Global South).
Berikut adalah rangkuman perjalanan diplomasi Presiden Prabowo sepanjang 2025:
- April 2025: Antalya Diplomacy Forum (Turkiye) Mengawali kiprahnya di Turkiye, Prabowo menjadi pembicara dalam sesi khusus ADF Talk.
Dalam forum ini, Prabowow menekankan pentingnya dialog dalam konflik global dan menceritakan komitmennya pada demokrasi serta supremasi sipil melalui pengalaman militernya.
Ia menegaskan bahwa kekuatan militer harus tunduk pada aturan hukum dan konstitusi.
BACA JUGA: Kaleidoskop 2025: Jejak Pendek Patrick Kluivert di Kursi Garuda
- Juni 2025: St. Petersburg International Economic Forum (Rusia) Meski bertepatan dengan KTT G7, Prabowo memilih menghadiri SPIEF di Rusia guna menegaskan jalur non-blok Indonesia.
Ia memuji Rusia dan China sebagai negara yang konsisten tanpa “standar ganda” serta mendorong terciptanya dunia multipolar yang lebih adil dan berpihak pada kaum tertindas.
- Juli 2025: KTT BRICS (Brasil) Juli menjadi momen bersejarah saat Indonesia resmi hadir sebagai anggota penuh BRICS.
Dalam debutnya di Rio de Janeiro, Prabowo membawa kembali “Semangat Bandung” (Konferensi Asia-Afrika 1955) untuk menolak dominasi kekuatan besar dan memperkuat kerja sama Selatan-Selatan demi reformasi tata kelola global.
- September 2025: Sidang Umum PBB ke-80 (Amerika Serikat) Puncak diplomasi terjadi di New York, di mana pidato Prabowo mengguncang markas PBB.
Dengan lantang, ia mengecam genosida di Gaza dan mempertanyakan nurani dunia terhadap penderitaan rakyat Palestina. Keberaniannya menyuarakan kemanusiaan dan solusi dua negara mendapat apresiasi luas dari pemimpin dunia lainnya.
Melalui rangkaian forum internasional ini, Prabowo tidak hanya memperkenalkan arah kebijakan ekonomi Indonesia, tetapi juga membuktikan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya adalah suara lantang bagi keadilan internasional dan perdamaian abadi.-***
















