TERASJABAR.ID – Tahun 2025 menjadi catatan penting bagi pembinaan kepemimpinan daerah di Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk pertama kalinya, Presiden menggelar retret kepala daerah dalam dua gelombang, yakni di Akademi Militer Gunung Tidar, Magelang, dan IPDN Jatinangor, Jawa Barat.
Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan visi antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus memperkuat kapasitas kepemimpinan kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024.
Gelombang I: Retret di Gunung Tidar
Gelombang pertama diikuti 505 kepala daerah dan berlangsung pada 21–28 Februari 2025.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa retret merupakan langkah strategis untuk menyatukan visi pembangunan nasional.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan bahwa retret juga menjadi forum penting untuk membangun hubungan personal antar kepala daerah, terutama bagi para pejabat baru yang belum pernah memimpin sebelumnya.
Berbagai materi strategis disampaikan oleh pejabat tinggi negara, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang memaparkan visi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
Jaksa Agung dan Kapolri memberikan peringatan keras tentang pencegahan korupsi, sementara Menko Polhukam Budi Gunawan menekankan pentingnya stabilitas keamanan untuk kelancaran program kerja.
Materi tambahan disampaikan oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih lainnya.
Meski sukses, retret gelombang I sempat mendapat sorotan publik.
Kegiatan ini dilaporkan ke KPK dengan dugaan konflik kepentingan, namun Istana menegaskan semua berlangsung sesuai aturan.
Selain itu, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sempat menginstruksikan kadernya menunda keikutsertaan, namun menegaskan tidak ada pelarangan, melainkan dorongan untuk memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat di daerah masing-masing.
Gelombang II: Retret di Jatinangor
Retret gelombang kedua berlangsung pada medio Juni 2025 di IPDN Jatinangor, pascaputusan Mahkamah Konstitusi.
Sebanyak 86 kepala daerah mengikuti kegiatan yang dikonsep lebih sederhana.
Menteri Tito menekankan pengelolaan APBD secara efisien, peningkatan pendapatan daerah tanpa membebani rakyat, serta strategi menangani inflasi.
Momen Bersejarah: Jokowi–Prabowo–SBY
Salah satu peristiwa menarik terjadi pada 27 Februari 2025, ketika Presiden Prabowo Subianto, mantan Presiden Joko Widodo, dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninjau parade senja di tengah hujan.
Ketiganya tampak bersama-sama mengenakan pakaian komponen cadangan (komcad), menandai kebersamaan antar tokoh nasional dalam kegiatan kepemimpinan daerah.
Rencana 2026
Melihat kesuksesan retret 2025, Presiden Prabowo mengusulkan agar kegiatan serupa dapat kembali digelar pada 2026.
Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, kegiatan ini penting untuk mengevaluasi target-target pembangunan dan memastikan penyelarasan visi nasional-daerah tetap berjalan konsisten.
Dengan rangkaian kegiatan ini, tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi pembinaan kepala daerah di Indonesia, memperlihatkan upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi, integritas, dan koordinasi antara pusat dan daerah demi kepentingan bangsa.-***

















