TERASJABAR.ID – Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus mempercepat dukungan fiskal untuk penanganan bencana Sumatera.
Seluruh instrumen fiskal dioptimalkan untuk mendukung tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Hal tersebut dijelaskan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam Konferensi Pers APBN Kita di Jakarta.
Presiden Prabowo Subianto telah menyalurkan bantuan sebesar Rp268 miliar kepada pemerintah daerah terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan tersebut disalurkan melalui dana kemasyarakatan Presiden dan telah masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-masing wilayah, yakni kepada tiga provinsi dan 52 kabupaten/kota yang terdampak bencana.
Setiap kabupaten/kota menerima bantuan sebesar Rp4 miliar, sementara masing-masing provinsi memperoleh Rp20 miliar.
Selain bantuan langsung tersebut, pemerintah juga mengaktifkan dukungan dari APBN 2025 berupa Dana Siap Pakai (DSP) dan Dana Cadangan Bencana yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Untuk 3 provinsi terdampak, pemerintah mengalokasikan tambahan DSP sebesar Rp1,6 triliun. Sementara itu, dari total Dana Cadangan Bencana APBN 2025 sebesar Rp5 triliun, masih tersedia Rp2,97 triliun dan dapat ditambah apabila dibutuhkan.
















