TERASJABAR.ID – Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo menilai kinerja kementerian dan lembaga yang bertanggung jawab di bidang kehutanan masih belum optimal.
Menurutnya, maraknya banjir dan longsor yang terus berulang dari tahun ke tahun menjadi bukti bahwa langkah-langkah pencegahan kerusakan lingkungan belum berjalan efektif.
Ia juga menggarisbawahi bahwa kondisi hutan nasional kian mengkhawatirkan.
“Penebangan liar dan pembalakan hutan masih terus terjadi, dan bahwa negara perlu hadir untuk menyelamatkan hutan dari tangan-tangan kotor,” kata Firman, seperti ditulis Parlementaria pada Selasa, 2 Desember 2025.
Walaupun data resmi menyebut laju deforestasi menurun, kenyataannya di lapangan masih ditemukan praktik perusakan hutan yang masif dan sulit dikendalikan.
BACA JUGA: KAI Percepat Normalisasi Jalur Terdampak Banjir di Sumatera
Aktivitas pembalakan liar, perambahan kawasan hutan, serta alih fungsi lahan yang tidak terkendali dinilai tetap menjadi ancaman serius.
Firman menegaskan bahwa negara tidak boleh diam menghadapi situasi tersebut.
Pemerintah, katanya, harus hadir secara nyata untuk melindungi kawasan hutan dari pihak-pihak yang merusak demi keuntungan pribadi.
Pengawasan harus diperketat, dan penindakan hukum terhadap pelaku kejahatan kehutanan perlu dilakukan secara konsisten tanpa pandang bulu.
Selain penegakan hukum, Firman menilai penting untuk mengembangkan konsep ekonomi berbasis hutan yang berkelanjutan.
Dengan cara itu, masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dari hutan tanpa harus merusaknya.
Ia juga menekankan perlunya meningkatkan kesadaran publik tentang arti penting pelestarian lingkungan sebagai tanggung jawab bersama.
Firman berharap Presiden Prabowo bersikap tegas dan konsisten dalam memerangi praktik perusakan hutan, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
Ia yakin, dengan komitmen politik yang kuat, kelestarian lingkungan dapat dijaga demi masa depan generasi mendatang.-***



















