TERASJABAR.ID – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan jika program dari Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki banyak irisan jika dikaitkan dengan desa.
Apalagi, desa di Indonesia yang jumlahnya 75.265 dengan berbagai status, baik status desa mandiri, maju, berkembang, tertinggal dan kategori desa sangat tertinggal yang jumlahnya masih ada hampir 10 ribu desa.
Menurutnya, saat ini juga masih banyak desa yang belum memiliki sinyal, desa yang belum terlistriki, kemudian masih banyak juga desa yang belum punya lembaga pendidikan, sumber air bersih hingga fasilitas kesehatan yang memadai.
“Oleh karena itu Focus Group Discussion (FGD) ini sangat relevan untuk menjawab itu semua, karena berbicara SDGs sebenarnya untuk Indonesia itu wajahnya ada di desa, maka ada Asta Cita ke-6 Bapak Presiden Prabowo, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ungkapnya seperti dikutip laman resmi Kemendes.
Ia menjelaskan, 17 tujuan di SDGs itu jika dikaitkan dengan desa, baik yang bertujuan tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, air bersih yang memadai, sanitasi dan kesehatan, pendidikan, isu gender, inovasi industri, mengurangi ketimpangan dan lainnya itu sebenarnya ada di desa.
Untuk itu, pihaknya kemudian memiliki 12 aksi prioritas Bangun Desa Bangun Indonesia, yang sebenarnya sudah merangkum dan memiliki irisan pada semua 17 tujuan SDGs.
Selain itu, 12 aksi bangun desa tersebut juga bertujuan menyukseskan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo.
Oleh karena itu, ia berharap FGD ini melahirkan konstruksi, yang ujungnya bisa diimplementasikan, kemudian juga dapat memberikan rekomendasi yang tidak mengawang-awang dan lebih membumi. Sehingga, Kemendes PDT bersama Kementerian/Lembaga dan pihak-pihak terkait itu bisa berkolaborasi.

















