TERASJABAR.ID – Viral, ratusan petani teh di kebun teh binaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Pangalengan, Kab. Bandung, “ngadat” alias gelar demonstrasi yang diwarnai aksi pengrusakan. Hingga, Kamis (27/11/2025) siang, video demo ratusan petani teh tersebut masih viral baik di X, Tik Tik, Instagram (IG), Facebook ataupun WhatApp (WA).
Dalam video yang viral tersebut, ratusan massa selain demo di depan kantor Malabar Tea Factory 1896, juga merusak dan membakar saung di perkebunan teh seraya mencabuti sejumlah tanaman. Ratusan petani kebun teh berdemo setelah adanya alih fungsi lahan kebun teh menjadi tanaman wortel dan kentang.
Dalam video yang viral tersebut, hektaran kebun teh telah dirusak massa.
Hingga saat ini, video yang viral demo ratusan petani teh tersebut masih di perbincangan di dunia maya. Bahkan sudah jadi perhatian Gubernur Jabar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka (petani teh) mengaku gelisah dan resah adanya sekelompok orang yang kerap melakukan alih fungsi lahan dari kebun teh menjadi perkebunan sayuran.
Mereka khawatir warga sekitar yang bekerja memetik teh tidak bisa melakukan aktivitasnya atau kehilangan pekerjaannya. “Lahan perkebunan dibabat orang desa sekitarnya. Mereka diduga dibayar oleh orang-orang tertentu. Akibatnya petani teh marah,” kata salah seorang petani teh.
Sementara itu, Camat Pangalengan, Vena Andriawan ketika dikonfirmasi membenarkan video demo ratusan petani teh Pangalengan yang viral tersebut . “Demo massa terjadi Senin (21/11/2025) di perkebunan teh Blok Pahlawan, Desa/Kecamatan Pangalengan,” kata Vena, Kamis (27/11/2025).
Menurut Vena, ratusan massa tersebut bukan demo ke Muspika Pangalengan atau ke Pemkab Bandung, melainkan ke PTPN yang mengelola perkebunan teh.
“Demo ratusan massa dengan sasaran PTPN. Kami hanya memantau dan melakukan antisipasi agar kondisi di lapangan kundusif,” ujar Vena.*











