TERASJABAR.ID – Kekalahan telak dalam derby London Utara belum cukup untuk menggoyahkan keyakinan Thomas Frank terhadap proyek yang sedang ia bangun di Tottenham.
Pelatih Spurs itu kembali menegaskan bahwa ia tidak terlalu memedulikan hiruk-pikuk atau kritik yang beredar di luar klub, selain informasi yang disampaikan stafnya atau pertanyaan resmi dari media.
Berbicara di Paris, menjelang laga Liga Champions melawan juara bertahan, hanya beberapa hari setelah kekalahan menyakitkan 4-1 dari Arsenal, Frank bersikeras bahwa pendekatannya tidak berubah.
Ia mengaku tidak mengikuti media sosial atau membaca pemberitaan, sehingga tidak merasakan langsung reaksi publik.
Meski begitu, sebagai sosok berpengalaman, Frank tentu menyadari rasa kecewa para suporter dan mengetahui kekurangan yang masih dimiliki timnya.
BACA JUGA: Karim Adeyemi Bangkit dari Sorotan Negatif, Bersinar di Liga Champions
Bukti kekecewaan penggemar terlihat dari beberapa laga kandang yang diwarnai sorakan tidak puas.
Bahkan usai derby, Frank dan para pemain harus memberi salam kepada tribun tandang yang hampir kosong.
Kini, Spurs menghadapi Paris Saint-Germain dalam laga yang secara emosional terasa kurang penting dibanding duel liga akhir pekan melawan Fulham, yang dianggap jauh lebih krusial bagi masa depan Frank.
Di Liga Champions, Spurs mengoleksi delapan poin dari empat laga.
Peluang lolos masih terbuka, tetapi pertandingan melawan PSG lebih dipandang sebagai kesempatan memperbaiki performa ketimbang mengejar hasil semata.
Bagi Frank, yang terpenting adalah tim menunjukkan perkembangan ofensif dan keberanian bermain.
Tanpa itu, tekanan dari penggemar akan semakin sulit dibendung, terlepas dari hasil yang diraih.-***
















