TERASJABAR.ID – Menjelang laga Bundesliga akhir pekan melawan Borussia Dortmund, pelatih VfB Stuttgart, Sebastian Hoeneß, membahas upaya membangun lini belakang yang tepat untuk mengantisipasi ancaman Serhou Guirassy.
Meski performa striker Dortmund itu tengah menurun, Hoeneß menegaskan bahwa Guirassy tetap menjadi salah satu penyerang paling berbahaya di liga.
Stuttgart sendiri belum menemukan stabilitas defensif.
Formasi tiga bek terus berubah, sementara rotasi pada posisi bek sayap juga cukup sering.
Tim ini sempat mengantongi dua kemenangan beruntun sebelum jeda internasional, tetapi menunjukkan kelemahan pertahanan saat menghadapi Augsburg.
BACA JUGA: Inter Kalah di Final, Alessandro Bastoni Tetap Bangga dan Ambil Pelajaran
Dalam laga liga terakhir, Hoeneß mengistirahatkan Jeff Chabot, andalan di lini belakangnya.
Sebagai gantinya, Dan-Axel Zagadou dimainkan sejak awal bersama Maximilian Mittelstädt dan Finn Jeltsch.
Zagadou tampil solid selama 90 menit dan mencatatkan satu assist.
Sebelumnya, Chabot memimpin formasi yang sama saat melawan Feyenoord di Liga Europa. Pernah juga Zagadou tampil bersama Jeltsch dan Ameen Al-Dakhil.
Saat ditanya apakah ia akan memilih Chabot atau Zagadou melawan Dortmund, Hoeneß memberi sinyal kuat terhadap Chabot.
Chabot sendiri tampil luar biasa musim lalu, termasuk mencetak gol perdana di Bundesliga saat menghadapi Dortmund.
Performanya di pramusim juga impresif, dan tanpa cedera awal musim, ia mungkin saja masuk radar tim nasional Jerman.
Namun Hoeneß belum menjatuhkan keputusan. Ia menilai kedua pemain masih berpeluang tampil.
Menurutnya, Zagadou menunjukkan perkembangan positif, sementara Chabot punya catatan bagus saat menghadapi Guirassy.
Keduanya, kata Hoeneß, unggul dalam duel udara, kuat secara fisik, dan memiliki karakter kepemimpinan yang baik.
Stuttgart disebutnya beruntung memiliki keduanya dalam kondisi fit.-***
















