TERASJABAR.ID – Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue) gabungan sampai hari Kamis (20/11) baru menemukan tiga jenazah korban bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kec. Pandanarum, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis (20/11).
Ketiga jenazah korban itu ditemukan secara terpisah. Hari Rabu (19/11) ditemukan 1 orang, dan pada hari sebelumnya ditemukan 2 orang. Sementara 25 orang lainnya masih dalam pencarian.
Berdasarkan update data di posko penanganan darurat BNPB di Desa Pandanarum, tercatat jumlah penyintas yang mengungsi ada sebanyak 934 jiwa atau 335 KK, terdiri dari 454 laki-laki dan 480 perempuan.
Para pengungsi saat ini tersebar di lima lokasi, yaitu Kantor Kec. Pandanarum, GOR Desa Beji, Gedung Haji Desa Pringamba, Gedung Muhammadiyah, serta rumah kerabat atau saudara.
Kemudian dari hasil kaji cepat atas dampak kerusakan, diperoleh data sebanyak 182 unit rumah terdampak, dengan rincian 128 rusak ringan dan 54 rusak berat. Kerusakan juga terjadi pada infrastruktur desa meliputi jalan sepanjang ±800 meter, jaringan listrik, saluran irigasi 670 meter, bendung satu unit, dan infrastruktur irigasi perpipaan.
Berikutnya sektor ekonomi yang terdampak mencakup hilangnya 5 ekor sapi, 125 ekor kambing, 14 unit warung, dan lahan pertanian. Pada sektor sosial, satu unit masjid mengalami kerusakan berat, sementara dua mushola mengalami kerusakan ringan atau terancam.
Kebutuhan mendesak bagi para penyintas saat ini meliputi popok balita, perlengkapan mandi, pakaian, susu dan makanan anak, hygiene kit, antiseptik, alas tidur, alat kebersihan, alat pelindung diri (sepatu boot, sarung tangan, dan kacamata keselamatan), serta layanan pendampingan psikososial. BNPB segera memenuhi kebutuhan dasar tersebut.
Demikian keterangan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., dalam Siaran Persnya Kamis (20/11). “Berbagai upaya penanganan korban longsor terus dimaksimalkan. Operasi pencarian dan pertolongan menggunakan alat berat dan metode manual menjadi prioritas utama. Sejalan dengan itu, monitoring geologi dan kajian lokasi, pendampingan posko, layanan psikososial dan kesehatan, pengelolaan dapur umum dan logistik, pengaturan lalu lintas, proses pemakaman korban, serta rapat evaluasi harian juga menjadi rangkaian upaya penanganan,” jelasnya.
Pencarian korban dilanjutkan hari ini Kamis (20/11) melibatkan 521 Personil dengan tugas penanganan darurat operasi pencarian, pemantauan kondisi geologi, layanan posko, dukungan psikososial dan kesehatan, penanganan logistik, operasional dapur umum, pendampingan pengungsi, serta evaluasi harian.*











