TERASJABAR.ID – Komunitas “jurig” di Kota Bandung menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dari luar kota. Setiap hari, puluhan “jurig” sudah terbiasa mangkal di sekitar komplek Gedung Asia Afrika. Mereka tergabung dalam wadah Comunitas Jurig Bandung dengan nama “Comjurig Bandung”, yang sudah berdiri sejak tahun 2014.
Sepertinya mereka mendapat dispensasi dari Satpol Pamong Praja Kota Bandung. Buktinya, mereka dengan bebas mangkal di sekitar Gedung Asia Afrika hingga alun-alun di tengah keramaian pengunjung.
Ujang (32) seorang anggota Comjurig Bandung di sela keramaian pengunjung menuturkan, “Awalnya kami bareng sejumlah teman iseng untuk mengenakan kostum hantu atau makhluk menyeramkan. Lalu beraktivitas di sekitar jalan Asia Afrika Kota Bandung. Komunitas cosplayer ini tidak semua berdandan seperti hantu, tetapi ada juga robot, trasformer atau anime.”
Tujuan berkostum “jurig”, kata Ujang, untuk menghibur wisatawan, terutama bagi keluarga yang membawa anak-anak. “Kami membuka diri untuk berfoto bareng. Dari jasa foto bersama ini kami mendapat uang tip seikhlasnya, dan yang pasti mencari sesuap nasi. Tapi tak ada paksaan dalam memberikan tip,” katanya.
Pengakuan serupa disampaikan Teh Mimin (35). Kehadiran Comjurig dengan wajah menyeramkan ini bukan untuk menakut-nakuti wisatawan yang datang ke Kota Bandung, melainkan untuk menghibur wisatawan, seraya menambah penghasilan. Uang tip yang diberikan pengunjung besarannya relatif, seikhlasnya dari para pengunjung.
Kelompok ini umumnya beraksi sepanjang hari mulai Senin sampai Jumat sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian saat akhir pekan tiba mereka beraksi lebih pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Tidaklah heran manakala pengunjung atau wisatawan dari luar Bandung melintas ke jalan Asia Afrika, akan disuguhi pemandangan “jurig” atau hantu yang berkeliaran di siang hari.*

















