TERASJABAR.ID – Di bawah langit mendung, Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas BNPB, TNI/Polri dan relawan kembali menyisir area terdampak longsor, di Desa Cibeunying, Kec. Majenang, Kab. Cilacap, Minggu (16/11/2025) mulai pukul 07.30 WIB
Tim gabungan berhasil menemukan 11 jenazah secara berturut-turut dengan rincian, dua jenazah ditemukan pada hari pertama, satu jenazah ditemukan hari kedua, dan delapan jenazah hari ketiga.
Hingga kini, jumlah orang yang masih dalam pencarian menjadi sebanyak 12 jiwa.
Operasi pencarian dan pertolongan korban longsor tidak hanya oleh tim SAR, melainkan juga mengerahkan 19 Anjing pelacak yang didatangkan dari SAR Semarang, Polda Jawa Tengah dan beberapa Polres Jateng.
Anjing-anjing pelacak itu mayoritas berjenis Belgian Maloinis dan German Shepher. Jenis anjing itu memiliki spesifikasi khusus SAR Cardaver, yaitu kemampuan penciuman tajam khusus untuk operasi SAR. Upaya pencarianpun dilakukan dengan membagi lima wilayah sektor kerja.

Seperti diketahui, peristiwa longsor itu terjadi Kamis (13/11) malam meliputi tiga dusun yaitu Dusun Cibeunying, Cibuyut, dan Tarukahan, di Desa Cibeunying, Kab. Cilacap. Upaya pencarian dilakukan dengan membagi lima wilayah sektor kerja.
Misi pencarian dan pertolongan warga melibatkan 520 personel SAR gabungan guna percepatan operasi SAR. Selain ratusan personil tim gabungan, juga penambahan alat berat dikerahkan untuk mendukung operasi pencarian. Tujuh unit eskavator diaktifkan untuk menggali dengan hati-hati titik lokasi yang diduga terdapat korban jiwa di dalamnya.
Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan meninjau langsung lokasi terdampak. Budi meminta sumber daya pencarian dan pertolongan dimaksimalkan dengan penambahan alat berat.
Kebutuhan penambahan alat berat ini menurut Budi karena tingginya timbunan material longsor bervariasi antara 2-8 meter yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian dengan cepat jika menggunakan peralatan sederhana.*

















